Ini Klarifikasi TVRI Terkait Kontroversi Gamis Bermotif Salib

Ini Klarifikasi TVRI Terkait Kontroversi Gamis Bermotif Salib

author photo
Ini Klarifikasi TVRI Terkait Kontroversi Gamis Bermotif Salib

Ini Klarifikasi TVRI Terkait Kontroversi Gamis Bermotif Salib

Pada hari ini TVRI menggelar konferensi guna mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat muslim di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Permintaan maaf ini dilakukan terkait dengan kontroversi gamis bermotif salib yang tayang di acara sahur milik stasiun televisi tersebut.

“Saya meminta maaf atas nama pribadi, atas nama lembaga kami kepada masyarakat muslim di Indonesia. Juga kepada Majelis Ulama Indonesia. Kami tidak ada maksud lain,” ucap Rita Hendri Okmawati selaku produser acara ‘Jelang Sahur’ pada hari Selasa (14/06/2016) di kantor MUI.

Mengenai kemunculan gamis bermotif salib yang dikenakan oleh dua pengisi acara sahur tersebut, Rita menjelaskan bahwa awalnya ia tidak menyadari adanya kesalahan terkait simbol tersebut. Namun setelah melihat sebuah gambar akan siaran tersebut keesokan harinya, Rita pun mengaku terkejut dan segera menggelar rapat dengan staff lain di kantor TVRI guna menindak lanjuti kasus yang membuat geram masyarakat muslim.

“Busana ini kalau kita pisah itu tidak akan menjadi simbol tertentu. Yang pertama kan baju, jilbab kemudian hiasan (yang dipakai di pinggang). Hiasan ini kan bisa dipakai di kepala, bisa juga buat syal,” tuturnya.

Rita akui bahwa memang saat acara tersebut berlangsung, ada banyak tambahan variasi dari busana untuk pengisi acara. Namun yang dipilih adalah baju tersebut dengan sedikit perubahan.

“Busana ini dipilih karena motif dan warna bagus, kemudian setelah set ulang, baju ini agak transparan di bagian dada sehingga kami tambahkan modifikasi, dengan maksud untuk menutupi aurat,” ucapnya.

Pihak MUI pun tidak langsung menuduh hal yang bukan-bukan terhadap TVRI sehingga Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin memberikan ruang untuk TVRI memberikan klarifikasi. Hal tersebut disambut baik oleh pihak televisi sebagai bentuk pengawasan akan kinerja TVRI selama 15 tahun menemani masyarakat di bulan Ramadhan.

Mengenai masalah ini, KH Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa MUI telah meminta keterangan dari pihak TVRI dan dengan adanya konferensi pers menjadi bagian dari pemantauan MUI akan stasiun televisi tersebut.

“Di bulan puasa ini akan kami evaluasi dua kali, yakni di lima hari pertama ini akan kami evaluasi dan selanjutnya setelah lebaran. Nantinya akan kami beri penghargaan kepada stasiun televisi yang sesuai dengan kaidah bulan Ramadhan,” tambah KH Ma’ruf Amin.

Beberapa hari sebelumnya pihak KPI pusat telah melayangkan teguran secara tertulis kepada pihak program ‘Jelang Sahur’ yang bertemakan Ramadan Syahrut Taubat di kantor TVRI. Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari pengaduan masyarakat yang menemukan bahwa terdapat simbol agama tertentu pada acara sahur di TVRI.
Baca Juga: Tayang Saat Sahur, Acara TV Ini Pertontonkan Gamis Bermotif Salib. MUI Pun Turun Tangan
Semoga menjadi perhatian bagi televisi lainnya agar melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap acara-acara yang disiarkan di bulan Ramadhan. Sehingga hal yang menimpa TVRI tidak dialami oleh stasiun televisi lainnya. Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post