Manusia Paling Sibuk Saat Hari Akhir, Siapa?

Manusia Paling Sibuk Saat Hari Akhir, Siapa?

author photo
Kiamat merupakan sebuah kejadian dimana alam semesta ini hancur dan menjadi awal bagi kehidupan yang abadi. Sebelum menuju surga atau neraka, umat manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat, kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menjalani pengadilan Allah SWT.

Manusia Paling Sibuk Saat Hari Akhir, Siapa?
Manusia Paling Sibuk Saat Hari Akhir, Siapa?


Pada hari itu, semua manusia bingung dengan nasib masing-masing dan hanya akan memikirkan dirinya sendiri. Bahkan, ketika orang tua, suami, dan anak disebelahnya diseret oleh malaikat, mereka tidak akan saling menolong karena lebih mementingkan keadaannya sendiri.

Namun, di hari kiamat, ada satu manusia yang tiada henti-hentinya kesana kemari memohon kepada Allah untuk keselamatan manusia lainnya. Pada saat matahari begitu teriknya, Beliau memanggil umat manusia untuk diberi minum.

Siapa dia sebenarnya?

Beliau tak lain dan tak bukan adalah Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Penutup para Nabi ini menjadi satu-satunya manusia yang paling sibuk luar biasa pada hari kiamat.  Disebutkan dalam sebuah hadist, dari Sahabat Abdullah bin Abbas Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang yang pertama kali dibangkitkan dari kubur di hari kiamat nanti adalah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam”.

Nantinya, Malaikat Jibril datang kepada Nabi dengan membawa kendaraan buraq, lalu malaikat Israfil membawa bendera dan mahkota, sedangkan Malaikat Izrail datang dengan membawa pakaian-pakaian syurga.

Israfil berkata “Wahai Roh yang baik, kembalilah ke tubuh yang baik", maka kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula, kubur mulai terbongkar. Pada seruan yang ketiga, ketika Rasulullah sedang berdiri. Beliau membersihkan tanah dari atas kepala dan janggutnya. Kemudian dilihatnya kondisi disekitar yang sudah rata dengan tanah. Nabi Muhammad kemudian menangis sehingga pipinya basah dengan airmata.


Beliau Shallallahu alaihi wasallam bersabda “Kekasihku Jibril, gembirakanlah aku”. Jibril berkata “Lihatlah apa yang ada di hadapanmu”.

Rasulullah bersabda “Bukan seperti itu pertanyaanku”.

“Adakah kau tidak melihat bendera kepujian yang terpasang di atasnya” kata Jibril.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda “Bukan itu maksud pertanyaanku, aku bertanya kepadamu akan umatku. Dimana perjanjian mereka? Niscaya akan kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan memberi syafa'at pada umatku”.

Jibril menyeru; “Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ketempat perhimpunan yang telah ditetapkan oleh Allah Ta’ala”. Umat-umat datang dalam keadaan satu-satu kumpulan. Setiap kali Nabi Shallallahu alaihi wasallam berjumpa satu umat, Beliau akan bertanya; “Dimana umatku?”.

Jibril berkata; "Wahai Muhammad, umatmu yang paling terakhir"

Sampailah saat umat Nabi Muhammad yang muncul dengan menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru “Wahai Muhammad”.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda “Wahai Umatku”, mereka lalu berkumpul di sisinya sambil menangis.

Kemudian Nabi bersujud kepada Allah dengan sujud yang sangat lama. Sampai Allah SWT berfirman, Ya Muhammad bangkitlah dari sujudmu.

“Ya Allah saya tidak akan bangkit dari sujud sebelum saya mendapatkan apa yang engkau janjikan”

“Ya Allah berikan saya kesempatan untuk memberi minum kepada Umat-umat saya, mereka kehausan ya Allah di bawah terik matahari”

Akhirnya Allah mengatakan “Ya Muhammad. Ini telaga Al Kausar, berilah minum pada umatmu.”

Lalu di panggillah, ‘umatku, umatku, umatku ’

Rasulullah SAW padahal dijamin masuk surga, ditampakkan padanya surga Firdaus tempatnya akan tinggal, namun Ia tidak tersenyum sedikitpun dan hanya mengatakan ‘Umatku, umatku, umatku’

Nabi terus memberikan minum satu per satu, bahagia sekali ketika bertemu umatnya seperti bertemu kekasih lama dan memberikan minum. Setelah minum satu teguk, maka manusia tidak akan haus selama-lamanya.

Setelah memberi minum umatnya, Rasulullah kemudian bersujud lagi. “Ya Muhammad kenapa engkau sujud lagi” sujudnya lama sekali sambil menangis di sisi Allah

“Bangun Muhammad, akan aku berikan apapun yang engkau minta”

“Ya Allah, selamatkanlah umatku dari Shirat”

Kata Allah “Maka tunggulah mereka di ujung Shirat”

Nabi kemudian menunggu kita di ujung sirat sambil mengatakan “Ya Allah selamatkan, Ya Allah Selamatkan”

Maka yang amalnya banyak dia lewat namun ada juga yang jatuh ke dalam neraka.

Ketika tahu umatnya masih banyak yang jatuh ke dalam kubangan neraka, Nabi Muhammad SAW langsung sujud lagi.

“Ya Muhammad bangkitlah dari sujudmu, apa yang engkau inginkan”

“Ya Allah, selamatkan lah seseorang yang di dalam hatinya ada iman walaupun sebesar biji kurma”

Lalu Allah menyetujui

Nabi langsung ke neraka dan mencari umatnya yang memiliki iman sebesar biji kurma

Ketika bertemu dengan Rasulullah umat ini habis disiksa dan tubuhnya luka parah. Kemudian Rasulullah memeluk mereka dan mempersilakan masuk ke surga.

Setelah tidak ada lagi, Nabi Muhammad SAW kembali sujud di hadapan Allah dengan sujud yang sangat lama. Dalam sujud lama itu kemudian Nabi menangis. Lalu Allah berkata

“Ya Muhammad kenapa engkau menangis”

Ya Allah, selamatkanlah umatku dari api neraka yang mereka di dalam hatinya ada iman walaupun sekecil biji jagung.

Kata Allah “Aku Izinkan”

Akhirnya Nabi Muhammad lari lagi ke neraka.

“Wahai malaikat keluarkan umatku yang di hatinya ada iman sebesar biji jagung, ”

Keluar lagi, sekian ribu dan sekian juta umat Nabi Muhammad

Apakah sudah selesai? Ternyata tidak, Nabi Muhammad masih pontang panting untuk menyelamatkan umatnya.

Nabi Muhammad kembali lagi menghadap Allah lalu bersujud dengan sujud yang sangat lama.

Sampai Allah berkata, “Ya Muhammad, bangkit, apa yang membuat engkau inginkan”

Ya Allah, keluarkanlah umatku dari api neraka, yang dihatinya ada iman sebesar biji sawi (zarrah)

"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam lalu kembali berlari ke neraka untuk menyelamatkan umat-umatnya yang di dalam hatinya masih terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah) dalam hatinya.

Setelah itu, kembali lagi ke arash Allah SWT. Nabi Muhammad SAW kembali sujud, "Ya Allah... Ya Allah..."

"Ya Muhammad, apalagi ya Muhammad? Bukankah Aku sudah menyelamatkan banyak manusia dari umatmu?"

"Ya Allah, dengan Rahmat yang Engkau miliki, selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan :

La Illaha Illallah...."

"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad SAW kemudian berlari kembali ke neraka, menyelematkan kita atas izin dari Allah SWT, Sang Pencipta.

Apakah orang tua kita bisa melakukan itu di akhirat?

Tidak. Hanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Subhanallah, Semoga kita semua selamat dunia akhirat dan mendapat syafa'at dari Nabi Muhammad, Aamiin

Disadur dari berbagai sumber.
Next article Next Post
Previous article Previous Post