Di Daerah Ini Terjadi Penggembosan Aksi Bela Islam Lewat Spanduk Yang Terpampang Di Sepanjang Jalan

Di Daerah Ini Terjadi Penggembosan Aksi Bela Islam Lewat Spanduk Yang Terpampang Di Sepanjang Jalan

author photo
Penggembosan dan upaya pencegahan terhadap Aksi Bela Islam Jilid 3 tak hanya dilakukan oleh segelintir kepolisian daerah dengan cara melarang pemilik bus untuk tidak memberangkatkan peserta aksi ke Jakarta. Namun di Solo Jawa Tengah, spanduk berisi pesan untuk tidak mengikuti Aksi Super Damai itu menjamur di sepanjang jalan.

Di Daerah Ini Terjadi Penggembosan Aksi Bela Islam Lewat Spanduk Yang Terpampang Sepanjang Jalan
Spanduk yang memperkeruh Aksi Bela Islam (Voa Islam)
Ini dikarenakan jumlah umat Islam dari Solo cukup banyak yang datang ke Jakarta guna melakukan aksi yang akan diisi dengan shalat Jumat, tausiyah, dzikir dan doa bersama.

Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) yang diwakili oleh Endro Sudarsono pun menilai bahwa spanduk yang terpampang di jalanan Kota Solo itu merupakan upaya untuk menghadang umat muslim.

“Dibalik tulisan itu, ada pihak yang ketakutan sehingga perlu upaya memecah aksi yang awalnya fokus dan sentral di Jakarta menjadi pecah di beberapa daerah. Itu jelas penggembosan dan memperkeruh suasana,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Voa Islam.

Beberapa titik yang diketahui memajang spanduk tersebut antara lain di Simpang Lima Panggung Motor, Jebres Solo dan Simpang Lima Monumen Mayor Achmadi Banjarsari.

Dalam spanduk tersebut tertulis, “Ahok Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka, Mengapa Harus Berangkat Ke Jakarta” dan ada juga spanduk bertuliskan, “Ahok Sudah Tersangka, Untuk Apa Ke Jakarta”.

Menurut Endro, isi spanduk tersebut salah besar karena seharusnya yang dipertanyakan adalah “Mengapa Ahok sudah tersangka namun tidak ditahan?”

“Ada pihak yang keliru memahami bahwa Aksi Bela Islam dengan tuduhan kurang beralasan seperti makar, radikal bahkan teroris. Itu pemahaman yang salah,” lanjutnya.

Pihaknya pun telah meminta Satpol PP Surakarta untuk menurunkan spanduk kontroversial tersebut agar tidak meresahkan dan terjadi provokasi.

“Kami minta spanduk liar dan meresahkan itu diturunkan sebagaimana satpol menurunkan spanduk penolakan berdirinya RS Siloam, padahal itu aspirasi warga,” pungkasnya.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post