Masyaallah, Putri Pendiri Pondok Pesantren Ini Meninggal Saat Dekap Al Quran

Masyaallah, Putri Pendiri Pondok Pesantren Ini Meninggal Saat Dekap Al Quran

author photo
Masyaallah, Putri Pendiri Pondok Pesantren Ini Meninggal Saat Dekap Al Quran

Masyaallah, Putri Pendiri Pondok Pesantren Ini Meninggal Saat Dekap Al Quran

Keluarga salah satu pendiri Pondok pesantren terkenal di indonesia kini tengah dirundung duka. Pasalnya salah satu keluarganya bernama Siti Aminah telah menghadap kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada hari Kamis, 14 April 2016.

Ia merupakan putri dari pemilik pondok pesantren Gontor Ponorogo yang sangat dihormati, baik oleh keluarga maupun para santri yang ada di sana. Dalam duka yang mendalam tersebut, sebuah kisah yang mengharukan saat kematiannya bisa kita jadikan sebuah pelajaran hidup.

Kurnia Rahman Abadi selaku anak kedua dari Almarhumah menyatakan bahwa sejak dulu ibundanya, Siti Aminah Sahal telah memiliki riwayat penyakit jantung. Namun dengan pengobatan yang rutin, ia pun tak pernah lagi mengalami lagi gangguan jantung dalam beberapa tahun terakhir.

Putri Pendiri Pondok Pesantren Ini Meninggal
Siti Aminah Sahal
Pada Hari Rabu, 13 April 2016, Almarhumah Siti Aminah sempat ikut dalam acara keluarga yang diadakan di Solo dan pulang kembali ke pondok pesantren Gontor pada pukul 7 malam. Tidak ada hal yang mencurigakan ataupun tanda-tanda yang membuat khawatir pihak keluarga.

Kemudian keesokan harinya, tepatnya pada jam 4 dini hari, almarhumah bangun dan melakukan aktivitas yang menjadi kesehariannya. Ia juga sempat membangunkan anaknya untuk sama-sama melaksanakan sholat subuh.

Dikutip dari MadiunPos, Kurnia berkata, “Selain itu, almarhumah juga menanyakan kepada saya yang akan berangkat ke Yogyakarta untuk mengajar.”

Maka setelah sholat subuh, Kurnia pun hendak pamit berangkat. Namun bukannya mendapatkan restu, ia justru melihat ibunya tersungkur di tempat sholat dalam kondisi mendekap Al Quran.

Melihat kondisi Siti Aminah yang masih hidup namun dengan wajah yang pucat, maka keluarga langsung melarikannya ke Rumah Sakit untuk segera mendapatkan perawatan. Namun sayang, setelah sampai di Rumah Sakit Darmayu, Ponorogo, nyawa putri pendiri pondok pesantren Gontor itu pun telah tiada.

Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rajiun, semoga amal ibadah almarhumah diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mendapatkan tempat terbaik di sisiNya. Aamiin

***
Semoga menjadi pengingat bahwa tidak ada yang mengetahui ajal sama sekali meski jaraknya sangat dekat. Sehingga sudah selayaknya bagi kita semua untuk mengisi hari-hari dengan kebaikan karena akhir dari hidup akan sama dengan keseharian kita. Dan ajal tak pernah sedikitpun bisa dimajukan atau dimundurkan.

Wallahu A’lam
Next article Next Post
Previous article Previous Post