Jangan Malu Tanya Harga! Pengen Disodori Bon Seperti Ini??

Jangan Malu Tanya Harga! Pengen Disodori Bon Seperti Ini??

author photo
Sebuah foto yang memperlihatkan tagihan bon di warung sea food diduga mencantumkan harga yang tidak normal kepada pelanggan, Foto bon tersebut sontak menjadi perbincangan hangat di sosmed.

Jangan Malu Tanya Harga


Foto yang diunggah oleh pengguna Facebook, Zuhairi Adnan, itu menunjukkan tagihan makan siang pada 12 Desember di Restoran Amin Floating, Langkawi, Malaysia, senilai 1,131 ringgit Malaysia atau Rp 3,6 juta.

"Terkejut sangat dapat tagihan makan siang tadi dengan keluarga yang mencapai 1,131 ringgit ... lihatlah itu harga ikan kerapu 4 ekor, ya ampun," tulis Zuhairi di Facebook.

Harga yang dikenakan itu berupa menu ikan kerapu, cumi goreng tepung, telur dadar, sayur goreng dan minuman jus yang dinikmati Zuhairi bersama keluarga sebanyak 19 orang.

Foto tagihan itu dibagikan lebih dari 4.000 kali di Facebook serta mendapat reaksi beragam dari banyak netizen yang terkejut dengan harga yang ditetapkan.

Seorang pengguna Facebook, Ryaikal Samsudin, menulis: "Mahalnya, kalau tak bisa bayar bagaimana itu? Lari lah? Hahaha."

Pengguna lainnya, Rogayah Kah, memberi komentar, warga harus memboikot restoran itu yang jelas-jelas menetapkan harga yang berlebihan kepada pelanggan.

Melihat masalah ini mendapat perhatian netizen, CEO Lembaga Pembangunan Langkawi (Lada) Tan Sri Khalid Ramli memberikan penjelasan.

Menurut Khalid, pelanggan sebenarnya dapat membuat perkiraan biaya yang harus dibayar, karena daftar harga makanan sudah diberikan dalam menu.

"Harga ikan kerapu harimau segar memang mahal di Langkawi. Namun pemilik restoran harus mengenakan biaya yang wajar," katanya kepada harian nasional Malaysia, Bernama.

Khalid menambahkan, pihaknya selalu peka dengan keluhan mengenai biaya barang dan jasa yang tinggi di pulau itu. Lada akan memastikan pengunjung mendapat layanan setimpal dengan biaya yang dikeluarkan.

Namun pengunjung juga harus memahami biaya yang harus ditanggung oleh penyedia layanan.

"Harga memang punya kaitan dengan penawaran dan permintaan, namun kita tidak ingin harga (barang dan jasa) dinaikkan secara ekstrem ketika banyak orang berkunjung ke Langkawi," katanya.

Dalam statusnya, Zuhairi mengatakan dia memperkirakan akan habis sekitar 300 ringgit. Sebab, tempat dia makan bukan restoran mewah dengan suasana nyaman. Tidak ada kipas angin atau AC. Bahkan tempat tersebut dindingnya dari papan.

Sumber: Mynewshub.cc/Dream.co.id
Next article Next Post
Previous article Previous Post