Innalillahi, KH Abdul Hamid Madura Penghafal 5.000 Hadits Meninggal di Usia 72 Tahun

Innalillahi, KH Abdul Hamid Madura Penghafal 5.000 Hadits Meninggal di Usia 72 Tahun

author photo
Innalillahi, KH Abdul Hamid Madura Penghafal 5.000 Hadits Meninggal di Usia 72 Tahun



Indonesia kembali berduka, atas wafatnya Habib Ali yaitu pimpinan Pondok Pesantren Mambaul Umum Pamekasan Madura. 


Kabar duka ini merupakan kali ketiga, dalam dua hari berturut-turut umat Islam Indonesia kehilangan ulama, setelah sebelumnya juga wafat Syekh Ali Jaber dan Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf. 


Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Bata-Bata, Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, KH Abdul Hamid bin KH Ahmad Mahfud Zayyadi telah meninggal dunia. 


KH Ahmad Mahfudz Abdul Qodir mewakili keluarga dalam keterangan rilis resminya menerangkan, Almarhum wafat di usia 72 Tahun. Dan dikebumikan di Bata-bata. Beliau sudah lama menderita sakit dan karena faktor usia yang sudah sepuh. 


Adapun pengasuh Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata RKH Abdul Hamid meninggal pada Jumat 15 Januari 2021 sore pukul 15.05 WIB. 


"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga amal Almarhum diterima oleh Allah SWT dan masuk Surga-Nya. Amiiin," tutur KH Ahmad Mahfudz Abd. Qodir.


Kabar duka ini dibenarkan Alumni Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Ali Rido. Ali mwngungkapkan, Kiai Hamid meninggal dunia di usia sekitar 70 tahun.M 


"Meninggal Jumat kemarin sekitar pukul 15.05 an, karena umur beliau sudah sepuh," ujarnya. 


Masih dari keterangan Ali, Kiai Hamid juga sudah sakit sejak 2012 lalu. Sebagai santrinya, Ali pun menjelaskan sosok Kiai Hamid sebagai ulama yang paling karismatik di Kabupaten Pamekasan. 


"Beliau sosok yang sangat karismatik dan sangat bijaksana. Di masa kepemimpinan Beliau ini, pertumbuhan Bata-Bata sangat pesat, mulai dari pendidikan sampai jumlah santrinya, ucapnya. 


"Kalau di Pamekasan, Beliau tokoh paling karismatik. Beliau jadi tumpuan dari semua permasalahan kehidupan, sosial, maupun politik," imbuhnya. 


Lanjutnya, Kiai Hamid juga dikenal sebagai seorang muhaddits yang hafal sampai 5.000 hadits. Namun demikian, kata Ali, dalam berdakwah Kiai Hamid lebih fokus mengurus pesantren untuk mendidik para kader ulama dan kiai. 


"Beliau lebih fokus mengurus pesantren. Yang ngurus pesantren sekarang dilanjutkan putranya", sambungnya. 


Jenazah Kiai Hamid dikebumikan di makam yang berada di Komplek Pesantren Bata-Bata. Menurut Ali, para santri tetap mendoakan Kiai Hamid sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Apalagi, Pesantren Bata-Bata sendiri juga ditetapkan sebagai pesantren tangguh di masa pandemi ini. 


Menurutnya, pada Jumat sore kemarin beliau dimakamkan sebelum Maghrib di makam yang berada di komplek pesantren.*** 

Next article Next Post
Previous article Previous Post