Usai Kepret Abu Janda, Putri Gus Dur Diserang Pasukan Buzzer: Sekarang Saya Baru Ngeh!

Usai Kepret Abu Janda, Putri Gus Dur Diserang Pasukan Buzzer: Sekarang Saya Baru Ngeh!

author photo
Usai Kepret Abu Janda, Putri Gus Dur Diserang Pasukan Buzzer: Sekarang Saya Baru Ngeh!



Nama pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda terus mencuat karena diduga melakukan rasisme terhadap aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai. 


Polemik ini juga disorot putri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid.


Alissa mengkritik keras Abu Janda yang dinilainya rasis dan berlebihan. 


Menurut dia, sikap Abu Janda menyalahi prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah, yaitu tasamuh (toleran), tawazun (berimbang), tawassuth (moderat), i’tidal (tegak lurus), dan amar ma’ruf nahi munkar. 


“Itu rasis banget ya. Berlebihan dan enggak tawassuth (moderat) itu. Ketika berkomentar seperti itu, dia sudah menyalahi semua prinsip NU. Tawassuth, tawazun, tasamuh tidak ada, dan i’tidal-nya tidak ada. Memang ngaco orang itu," kata Alissa, Senin, 1 Februari 2021.


Dia pun keberatan jika Abu Janda dianggap sebagai representasi dari NU. 


Sebab, perilaku yang bersangkutan selama ini sama sekali tidak sejalan dengan nilai atau prinsip ajaran NU. 


Menurutnya, hal terpenting seseorang menjadi Nahdliyin yaitu dengan menerapkan prinsip Aswaja An-Nahdliyah dalam keseharian. 


Prinsip tersebut adalah tasamuh, tawazun, tawassuth, i’tidal, dan amar ma’ruf nahi munkar.  


“Itulah yang menentukan apakah seseorang bisa disebut sebagai orang NU atau bukan," lanjut Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian tersebut.


Kemudian, ia menyinggung bila ada yang mengaku bagian Nahdliyin tetapi perilakunya justru berlawanan dengan prinsip Aswaja An-Nahdliyah, maka hanya klaim sepihak. 


Menurutnya, jika perilaku yang diperlihatkan tak sesuai dengan prinsip yang diajarkan NU, maka jangan anggap sebagai representasi NU.


“Boleh nggak sih orang mengklaim? Boleh. Kita juga tidak bisa melarang orang bicara bahwa dia menganggap dirinya sebagai NU,” tutur Alissa.


Diserang Pasukan Buzzer


Alissa Wahid yang menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama itu sekarang baru sadar tentang adanya 'pasukan dunia maya' yang dikerahkan untuk meng-counter isu-isu tertentu.


Putri mendiang Abdurrahman Wahid alias Gusdur itu mengungkapkan, dirinya menjadi korban serangan dunia maya oleh akun-akun pendukung Permadi Arya alias Abu Janda terkait statemennya yang menyebut bahwa sikap Abu Janda berlawanan dengan karakter NU.


Alissa menyebutkan, Abu Janda bukanlah sosok yang populer di kalangan NU. 


Sosok Permadi baru muncul belakangan dengan membawa label NU.


Dalam kesempatan lain, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu menyebut Abu Janda sebagai sosok yang rasis dan ngaco.


Atas pernyataan itu, akun Twitter Alissa Wahib pun mulai 'diserang' oleh akun-akun pendukung Abu Janda.


Alissa mengungkapkan, sebenarnya dia sudah diingatkan soal risiko itu.


Namun, Alissa tidak gentar lantaran apa yang dia sampaikan adalah soal prinsip.


"Kemarin setelah pernyataan di CNN Indonesia, langsung ada yang mention saya, semacam menyuruh saya siap-siap menghadapi pasukan Permadi. Sekarang baru ngeh (paham)," tulis Alissa Wahid di akun Twitternya, Minggu (31/1/2021).


Dan benar saja, tidak menunggu waktu lama, sejumlah akun pendukung Abu Janda mulai berdatangan dan memberikan komentar di postingan Alissa.


Alissa sendiri mengungkapkan, dirinya sudah biasa mendapatkan serangan serupa ketika menyampaikan pandangannya terhadap sejumlah masalah yang terjadi di negeri ini.


"Tapi ya, saya berkali-kali mengalami, kalau kita berdiri di atas prinsip, akan selalu begini. Waktu bela mushola di Tumaluntung, banyak orang Kristen ngamuk-ngamuk ke saya, mengatakan saya tidak pernah belain gereja-gereja yang ditindas selama ini.


Waktu mengingatkan kejadian MIT Sigi bukanlah serangan kepada kelompok Kristen, karena korbannya macam-macam agama, kembali banyak orang kristen marah-marah. Waktu respons twit pak Jokowi soal apa gitu, diserbu jokowers. Waktu menyetujui pak Jokowi, diserbu anti Jokowi. Yah. That's life." ungkapnya.

Next article Next Post
Previous article Previous Post