Tepok Jidat! Di Semarang Disebut Genangan, di Jakarta Dibilang Banjir

Tepok Jidat! Di Semarang Disebut Genangan, di Jakarta Dibilang Banjir

author photo
Tepok Jidat! Di Semarang Disebut Genangan, di Jakarta Dibilang Banjir



Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang dan sekitarnya sejak Kamis, hingga Sabtu (6/2), mengakibatkan banjir besar di beberapa titik kota.


Luapan air di sejumlah ruas jalan juga menghambat pengendara. Bahkan stasiun kereta api Tawang dan Poncol dan Bandara Internasional Ahmad Yani ikut terendam banjir. Begitu juga dengan kawasan wisata kota tua Semarang. Banjir terjadi hingga setinggi lutut orang dewasa.


Di media sosial, banjir Semarang ini dikait-kaitkan dengan banjir di Jakarta. 


Menurut netizen, jika di DKI Jakarta air naik tak sampai betis orang dewasa, dikategorikan banjir. Sementara di Semarang, air yang naik hingga satu setengah meter, atau sampai menyentuh leher orang dewasa, bukan disebut banjir tetapi tergenang.


Hal ini seperti diunggah oleh akun twitter milik Polda Jateng. Akun ini mengunggah video seorang Polisi yang hampir tenggelam tertutup air yang tinggi hingga leher orang dewasa. Video itu diambil sebuah RT guna melaporkan situasi banjir terkini.


Akun Polda Metro ini menulis keterangan unggahan itu dengan memperingatkan warga semarang agar tetap waspada. Menariknya, air setinggi itu tidak disebut banjir, tetapi tergenang.


“Untuk Warga Kota Semarang dan sekitarnya agar waspada ya, beberapa titik ada genangan air. Saat ini masih terjadi hujan. Tetap utamakan keselamatan #JatengDiRumahSaja,” tulis akun Polda Jateng dilihat pada Ahad (7/2).




Netizen kemudian membandingkan dengan cuitan akun Polda Metro Jaya pada 2020 lalu terkait genangan air di Kolong Semanggi Jakarta yang tidak sampai lutut orang dewasa. 


“Banjir 15-20 cm di Kolong Semanggi, pengendara diimbau agar hati-hati,” begitu tulis akun twitter Polda Metro Jaya pada April 2020 lalu.


Tangkapan layar cuitan ini viral dan disandingkan dengan cuitan Polda Jateng.


“Di luar Jakarta, air dengan ketinggian 1,5 meter di sebut ‘GENANGAN’. Namun di Jakarta air dengan ketinggian hanya 15-20cm di sebut ‘BANJIR’. Jadi kalian taulah siapa sesungguhnya BIANG dari para penghasut dan penyebar racun opini sesat di media sosial,” tulis netter dengan nama __pahlevi.


“Kalo di Jakarta genangan 15-20 cm di bilang banjir..kalo buzzer receh itu yg bikin fitnah. Nah Semarang udah 1,5 meter banjir di bilang cebong sarapan, itu genangan air,” kata akun Fahmi Alkatiri.


“Sekarang kalian tau kan bedanya genangan sama banjir??!!! Banjir itu semata kaki…kalo genangan pala lo psti kelelep!! Logika aparat yg ngerangkap buzzer” tulis akun Tyas431.


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan banjir yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, karena curah hujan yang ekstrem. Selain itu, banjir disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi.


Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun,” katanya di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu, 6 Februari 2021.


Basuki menjelaskan, drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi tersebut sudah didesain untuk mencegah banjir. Namun begitu, sudah tiga pompa air yang dioperasikan untuk memompa air ke Kali Semarang. 

Next article Next Post
Previous article Previous Post