Berseberangan dengan Jokowi Soal Vaksin, Eks Panglima Pasukan Berani Mati: Ini Berbahaya, Disuntikkan Dulu Ke Tikus!

Berseberangan dengan Jokowi Soal Vaksin, Eks Panglima Pasukan Berani Mati: Ini Berbahaya, Disuntikkan Dulu Ke Tikus!

author photo
Berseberangan dengan Jokowi Soal Vaksin, Eks Panglima Pasukan Berani Mati: Ini Berbahaya, Disuntikkan Dulu Ke Tikus!



Eks Panglima Pasukan Berani Mati Kiai Nuril Arifin alias Gus Nuril turut memberikan pendapat terkait vaksin covid-19. Dia menentang kebijakan soal vaksin tersebut. 


Pendapat Gus Nuril itu disampaikan melalui sebuah video yang diunggah channel YouTube GARDA NKRI pada Selasa (11/1/2021). Video berdurasi 9.25 menit itu diber judul "Pesan Gus Nuril Tentang Covid-19 & Vaksin Covid". 


Gus Nuril awalnya berharap agar masyarakat melakukan ritual-ritual Yasin fadillah dimasa pandemi covid-19 saat ini. "Sehingga meskipun dalam kondisi covid yang sekarang merajalela, tetap harus ada cantelan dari hati dengan Allah," ujarnya. 


Gus Nuril lantas memberikan pendapat terkait kabar vaksin covid-19. Dia mengaku tak melarang vaksin tersebut, namun juga tidak menganjurkan. 


"Yang konon Mas Jokowi sendiri memberikan contoh untuk diberikan suntikan atas vaksin covid-19. Saya tidak melarangnya, tetapi saya tidak menganjurkan kepada santri-santri Soko Tunggal, anggota PGN dan sebaiknya mendapat perhatian khusus," ucapnya. 


Lebih lanjut, Gus Nuril menjelaskan dari mana asal vaksin itu diambil. Namun hingga kini belum ada yang menjelaskan hal tersebut. 


"Karena vaksin harus diambil dari DNA virusnya, selama ini tidak ada yang menjelaskan soal DNA virusnya bahwa vaksin itu diambil dari mana," cetusnya. 


Gus Nuril lantas mengatakan keberhasilan sebuah vaksin itu akan terlihat setelah diuji coba berkali-kali. 


"Dan sebuah vaksin akan mencapai satu validitas yang sangat baik apabila sudah diuji klinis berbulan-bulan. Disuntikkan dulu ke tikus, atau binatang percobaan, diamati lagi, baru disuntikkan ke manusia," jelas Gus Nuril. 


Ia lantas menganggap lucu jika ada yang berani melakukan suntik vaksin padahal vaksin baru tiba dalam beberapa hari berani. 


"Ini berbahaya. Jangan sampai bangsa ini justru menjadi kelinci percobaan atas ketakutan dan penanganan yang tidak bagus," tandasnya. 


"Jangan sampai bangsa Indonesia yang memasuki masa keemasan di tahun-tahun mendatang ini akan menjadi budak-budak dari iblis yang menghilangkan keimanan kita yang hanya percaya kepada penyakit yang bernama covid," tambahnya. 


Di sisi lain, Gus Nuril menyadarai adanya covid-19 ini merupakan pelajaran dan akan mendapatkan hikmah di baliknya. "Dan Anda harus tahu juga bahwa ketika diuji diambil sampelnya itu, belum dipisahkan dari DNA virusnya dan virus ini sangat sulit dibedakan dengan eksosom yang ada di dalam sel kita," katanya. 


"Maka cobalah jangan tergesa-gesa bahwa kita menghadapi ujian besar tentang covid. Tapi jangan tergesa-gesa dikasih perangkat undang-undang karena sudah kadung membeli. Tidak masalah triliunan untuk keselamatan negara, ndak masalah wong kebijakan kok," paparnya lagi. 


Gus Nuril lantas mengatakan tidak bisa uji halal atau haramnya MUI dijadikan sebagai landasan legalitas untuk disuntikan dan dipaksakan kepada semua. 


Ia lantas memohon maaf kepada Jokowi atas pendapat yang disampaikan. 


"Mohon maaf bukan berarti saya tidak setuju dengan langkah-langkah keprihatinan yang diambil Mas Jokowi," katanya. 


Gus Nuril lantas mengatakan jika Allah SWT sudah memberikan perangkat di dalam tubuh kita sebagai senjata untuk melawannya. 


"Asal ikuti protokolnya covid, pakai masker, bersih, minum vitamin, berjemur di pagi hari, berjemur di pagi hari," pesannya. 


Gus Nurul lantas menjelaskan video ini dibuat agar bisa didengar oleh Jokowi dan semua yang sedang menangani kasus covid-19 di Indonesia. 

Next article Next Post
Previous article Previous Post