Daripada Bikin Gaduh, Jokowi Akhirnya Gratiskan Vaksin Untuk Seluruh Warga

Daripada Bikin Gaduh, Jokowi Akhirnya Gratiskan Vaksin Untuk Seluruh Warga

author photo

 

Daripada Bikin Gaduh, Jokowi Akhirnya Gratiskan Vaksin Untuk Seluruh Warga


Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menegaskan pelaksanaan vaksinasi corona untuk masyarakat seluruhnya akan gratis.


Program vaksinasi COVID-19 belakangan ini memang menimbulkan kegaduhan. 


Sebab dalam program vaksinasi mandiri, masyarakat harus mengeluarkan uang dari dompet sendiri demi mendapatkan vaksin.


Publik cenderung keberatan dengan vaksin berbayar atau sikap pemerintah yang enggan memberi gratis. 


Salah satunya adalah Surya, pria berusia 30 tahun yang tinggal di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan. 


Menurutnya, pemerintah berkewajiban untuk menyediakan vaksin gratis bagi seluruh masyarakat.


"Kalau vaksin ya harusnya pemerintah yang nanggung. Jangan ibarat kata, masyarakat lagi yang harus bayar," kata Surya, Selasa (15/12).


Surya mengatakan, sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia, masyarakat mengalami kesulitan secara ekonomi, termasuk dirinya.


"Uang ratusan ribu, kalau lagi corona gini itu gede banget lah," kata dia.


Jangankan untuk membayar vaksin, ia bahkan mengaku tak memiliki untuk membayar kontrakan.


"Boro-boro bayar vaksin, uang bayar kontrakan aja enggak ada. Kalau alasannya (pemerintah) enggak ada dana, pakai aja duit yang dikorupsi. Suruh balikin untuk vaksin buat rakyat aja," ujar dia.


Warga Pancoran lainnya, Tarso juga sependapat dengan Surya. Menurut pria 60 tahun ini, jika memang pemerintah ingin menyelamatkan rakyat, vaksin harus disediakan secara gratis, sebab jika berbayar, tak semua masyarakat bisa mendapatkannya.


"Istilahnya ini ekonomi udah morat-marit kayak gini, ekonomi rakyat istilahnya buat hidup aja udah susah, kok malah suruh bayar," ucap dia.


Jika memang harus berbayar, ia mengaku tidak akan mau mengeluarkan uang untuk vaksin. Alasannya, kata dia, masih ada kebutuhan pokok lainnya yang bisa dipenuhinya dengan uang ratusan ribu.


"Jangan sampai memberatkan rakyat. Bagi orang yang mampu, pejabat, itu enggak masalah. Kalau bagi rakyat kecil berat, makan harian aja susah banget," ucap dia.


Ia juga mengatakan jika pemerintah beralasan tak memiliki anggaran untuk subsidi, anggaran untuk bansos bisa diganti untuk vaksin.


Sebab, selama ini, kata dia, bansos yang diberikan pemerintah bermasalah dan tidak tepat sasaran.


"Bisa itu dialihkan anggarannya, wong pemerintah yang berkuasa," ujar dia.


Jokowi Akhirnya Gratiskan Vaksin Untuk Seluruh Warga

 

Jokowi pun akhirnya menjawab polemik tersebut.


Dia menegaskan vaksin untuk masyarakat gratis.


"Hari ini saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin COVID-19. jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," ucapnya, Rabu (16/12/2020).


Jokowi pun memberikan instruksi dan memberikan perintah kepada seluruh jajaran kabinet dari kementerian maupun lembaga, serta pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.


"Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," tuturnya Rabu (16/12/2020).


Jokowi mengatakan, proses vaksinasi akan dimulai Januari mendatang. Proses vaksinasi akan lakukan secara bertahap.


"Nanti dimulai bulan Januari akan dilakukan vaksinasi COVID-19 oleh pemerintah. Diberikan gratis kepada masyarakat, tapi ini memang perlu tahapan-tahapan, nanti Januari berapa juta, Februari berapa juta, Maret berapa juta, April berapa," ucapnya saat memberikan bantuan modal kerja kepada pelaku usaha mikro di Istana Jakarta, Rabu (16/12/2020).


Jokowi menegaskan vaksin gratis itu akan diprioritaskan untuk tenaga medis. Mulai dari dokter, suster hingga tenaga kesehatan. Selain itu para aparat TNI dan Polri juga akan didahulukan.


Untuk vaksinasi sendiri pemerintah menargetkan bisa menyuntikkan vaksin kepada 70% penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang.

Next article Next Post
Previous article Previous Post