Buya Yahya: Ada Apa dengan Bangsa Ini? Ada Orang Tua Tangisi Anak Ditembak Mati, Malah Dicaci Maki

Buya Yahya: Ada Apa dengan Bangsa Ini? Ada Orang Tua Tangisi Anak Ditembak Mati, Malah Dicaci Maki

author photo

 

Buya Yahya: Ada Apa dengan Bangsa Ini? Ada Orang Tua Tangisi Anak Ditembak Mati, Malah Dicaci Maki


Pimpinan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya mengaku prihatin terhadap kondisi bangsa yang makin gaduh karena adu domba. 


Ketika enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) tertembak mati oleh aparat polisi dalam tragedi KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin 7 Desember 2020 dini hari, keluarganya bersedih, lainnya malah mencaci-maki, mengolok-olok. Seakan-akan tidak ada rasa kemanusiaan di hati mereka.


"Ada apa dengan bangsa ini. Di sana ada orang tua menangis karena anaknya ditembak mati. Di sini ada yang mencaci. Bukankah dalam ajaran Islam, diajarkan bagaimana menjaga perasaan siapa pun," kata Buya Yahya dalam tayangan video pada saluran Al-Bahjah TV dikutip Kabarmakkah.com, Ahad 13 Desember 2020.


Tak bosan-bosan, ia kembali mengingatkan umat baik yang membenci FPI atau mencintai FPI sudah waktunya mengadu kepada Allah. 


"Minta Allah menunjukkan kebenaran yang sesungguhnya. Berhentilah memberikan komentar-komentar yang tidak jelas," ujarnya. 


Buya Yahya meminta jangan biasakan berbicara yang kita tidak tahu pasti dan tidak jelas. Jangan bicarakan hal-hal semacam ini dengan praduga. Sebab, akan timbul berbagai prasangka, lalu permusuhan.


Kejadiannya, kata Buya Yahya, sudah sangat jelas. Enam pemuda laskar FPI ini ditembak mati. Kemudian yang menembak juga sudah jelas ada. Hanya prosesnya seperti apa kita tunggu. 


"Kita tidak perlu spekulasi bercerita. Keterangan dari FPI juga sangat jelas rinci. Keterangan yang lain (polisi) juga ada. Namun, ini yang menjadikan kita dibuat seperti bermusuhan. Belum apa-apa sudah caci maki, olok-olokan dan seterusnya," ucapnya. 


Bila pihak kepolisian maupun FPI memberikan pembelaan dan menjelaskan sesua kenyataannya, silakan. Namun, jangan semuanya mudah mencaci dan mengolok, apalagi sampai mendustakan.


Buya Yahya mengimbau umat Islam untuk tenang dan menunggu prosedur hukum yang sedang berjalan. 


"Ayo kita ikuti semuanya, umat Islam wajib mohon kepada Allah kebatilan yang tidak bisa Anda hentikan dengan tenaga Anda, pasti akan Allah hentikan bila kita semua memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh," tutupnya.

Next article Next Post
Previous article Previous Post