Brasil Sebut Vaksin Sinovac Berefek Samping Parah, Kata Jokowi Kayak Digigit Semut

Brasil Sebut Vaksin Sinovac Berefek Samping Parah, Kata Jokowi Kayak Digigit Semut

author photo

 

Brasil Sebut Vaksin Sinovac Berefek Samping Parah, Kata Jokowi Kayak Digigit Semut


Saat ini, efek samping vaksin Covid-19, Sinovac masih menjadi pertanyaan masyarakat Indonesia. 


Banyak isu yang beredar jika Sinovac memiliki efek samping yang cukup parah. 


Isu tersebut tentunya membuat masyarakat khawatir, sebab Indonesia menggunakan vaksin buatan China itu untuk menekan wabah Covid-19. 


Di tengah beredarnya isu tersebut, Presiden Jokowi mengimbau masyarakat tidak takut menjalani vaksinasi Covid-19. 


Menurut Jokowi, proses vaksinasi Covid-19 sama dengan proses suntik vaksin yang sebelumnya sudah dijalani masyarakat. 


Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (18/12/2020). 


"Divaksin semua kayak anak kecil kalau pas vaksinasi itu lho. Kayak digigit semut lah. Thik (cekit), gitu aja udah," ujar Jokowi dipantau dari tayangan siaran langsung pembagian BMK di YouTube Sekretariat Presiden. 


Jokowi menyebut ada 67-70% penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. 


Jumlah itu telah memperhitungkan target tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity) untuk menekan penularan Covid-19. 


Jokowi berharap, masyarakat tidak ada yang menolak disuntik vaksin. 


Selain prosesnya tidak menyakitkan, pengadaan vaksin jenis Sinovac itu sudah melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama secara langsung. 


"MUI dan Kemenag sudah ikuti sampai ke pabrik. Sehingga nanti dari MUI juga akan mengeluarkan mengenai kehalalan vaksin itu tadi," tambah Jokowi. 


Dalam kesempatan yang sama, Jokowi memberi penegasan bahwa dia bersedia menjadi yang pertama disuntik vaksin Covid-19. 


Hal itu untuk membuktikan keamanan vaksin setelah diberikan kepada manusia. 


"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," tegas Jokowi. 


Brasil sebut efek samping Sinovac parah 


Brasil dikabarkan menangguhkan uji coba fase 3 vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi China, Sinovac. 


Dikutip dari Reuters, Selasa (10/11/2020), penghentian uji coba itu dilakukan menyusul efek samping yang parah. 


Namun, pihak Sinovac membantah telah terjadi kematian, tetapi tidak terkait dengan vaksin. 


Regulator kesehatan Brasil, Anvisa melaporkan pada Senin (9/11/2020), insiden tersebut terjadi pada 29 Oktober. 


Uji coba klinis vaksin CoronaVac yang dikembangkan Sinovac adalah uji coba tahap akhir berskala besar yang sedang dilakukan untuk vaksin tersebut. 


Namun, vaksin tersebut justru menghadapi kontroversi di Brasil dan Presiden Jair Bolsonaro menolaknya karena dianggap kredibilitas vaksin yang kurang. 


Kepala lembaga penelitian medis Sao Paolo Butantan, Dimas Covas mengatakan keputusan regulator terkait kematian menambah keanehan, sebab kematian tersebut tidak terkait dengan vaksin. 


"Karena saat ini ada lebih dari 10.000 sukarelawan, kematian dapat terjadi. Ini adalah kematian yang tidak ada hubungannya dengan vaksin. Oleh karena itu, bukan saatnya menghentikan uji coba," kata Covas. 


Dalam sebuah pernyataan, Sinovac menyampaikan melalui situs webnya, sangat yakin dengan keamanan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya, dan akan terus berkomunikasi dengan Brasil mengenai masalah tersebut. 


Uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac tak hanya dilakukan di Brasil. 


Saat ini, vaksin virus corona tersebut juga tengah diujikan di Indonesia dan Turki. 


Kendati demikian, hingga saat ini tidak satu pun dari negara tersebut yang mengumumkan penangguhan uji klinis tahap akhir vaksin itu.

Next article Next Post
Previous article Previous Post