Usai Prekosa dan Membunuh, Pria Pedovil Gantung Gadis Kelas 3 SD Agar Terkesan Bunuh Diri

Usai Prekosa dan Membunuh, Pria Pedovil Gantung Gadis Kelas 3 SD Agar Terkesan Bunuh Diri

author photo
Usai Prekosa dan Membunuh, Pria Pedovil Gantung Gadis Kelas 3 SD Agar Terkesan Bunuh Diri


Sebuah video viral di media sosial, menampilkan kegemparan warga karena menemukan seorang gadis cilik kelas 3 SD tewas tergantung di beranda kamar indekos di Kelurahan Tanjung, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (14/5/2020).

Dari video yang beredar, gadis cilik itu diketahui berinisial CKP dan berusia 9 tahun. Dia berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Dia mengenakan pakaian berwarna pink saat ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Sehari setelah video itu viral, terungkap bahwa CKP ternyata bukan bunuh diri. Anak malang itu ternyata dibunuh setelah diperkosa, sesuai dugaan warga dan polisi sejak awal. Si pelaku lantas menggantungnya agar seolah anak itu bunuh diri.

Pelaku diketahui juga berasal dari NTT. Baik pelaku maupun CKP sama-sama merantau di Bima, NTB.

Usai Prekosa dan Membunuh, Pria Pedovil Gantung Gadis Kelas 3 SD Agar Terkesan Bunuh Diri
Keluarga korban jatuh pingsan saat menemukan CKP tewas tergantung. (Foto: Istimewa)

Video tersebut pun menuai komentar dari netizen. Netizen geram terhadap pelaku yang dianggap sangat keji dan biadab.

"Astagfirullah kejam bngt.. knp msh bnyk pelaku sprti ini.sih. ga pnya hati dan otak. Bnr2 sinting," komentar @nathaliaperuzie.

"Potong tontong nya .sembelih orang nya buang untuk mkan buaya," tulis @riantiagungtourandtravel.

"Anjing betul yang prkosa lasu kau e," tulis @christinatolotolo.

Adapun CKP awalnya ditemukan oleh anak-anak yang sedang bermain di sekitar indekos. Anak-anak itu kemudian memberitahu seorang penghuni kos bernama Nini.

Terkejut melihat seorang anak telah telah dalam posisi tergantung di tali, Nini kemudian menggedor kamar kos sebelah, tepat di mana anak malang itu ditemukan tewas.

Penghuni yang kamarnya digedor, Pidilius, tidak langsung keluar karena pada saat itu ia sedang mandi. Ia baru keluar dengan masih mengenakan handuk setelah mendengar ada yang menggedor berkali-kali.

Saat ia keluar, warga sudah pada berkumpul dan polisi juga sudah datang. Sama seperti Nini, Pidilius pun sama kagetnya. Mereka selanjutnya menelepon ayah si anak untuk mengabarkan apa yang terjadi.

Setelah itu, polisi pun melakukan olah TKP dan memvisum jasad CKP. Dari hasil visum itulah, polisi mendapati bahwa CKP tidak bunuh diri, melainkan diperkosa dan dibunuh.

"Dari hasil visum memang korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Selain itu, ada cairan di vaginannya, apakah itu merupakan cairan sperma atau cairan lain perlu cek forensik," ujar dia.

"Untuk memperdalam tersebut, kami membawa almarhum ke Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB untuk dilakukan visum lebih lanjut," ujar dia menambahkan.

Kapolres menuturkan, juga terdapat luka di tubuh P yang menunjukkan tanda-tanda perlawanan.

Menurut AKBP Haryo Tejo, kuat dugaan korban sempat menolak upaya pemerkosaan. Namun oleh pelaku, korban dianiaya hingga pingsan serta digantung di depan pintu indekos.

"Korban ini dilakukan pemerkosaan terlebih dahulu. Kemudian ada perlawanan sehingga terjadi penganiayaan. Namun, ketika digantung, korban masih dalam keadaan hidup, cuma keadaannya sudah pingsan," tutur dia.



Hingga berita ini ditulis, belum diketahui identitas dari pelaku.

Namun dari beberapa caption video yang beredar, pelaku merupakan gay dan pedofil. Wajahnya juga sudah terpampang jelas.

Next article Next Post
Previous article Previous Post