Biadab! Seorang Santri Gorok Leher Kyainya Saat Shalat Tahajud

Biadab! Seorang Santri Gorok Leher Kyainya Saat Shalat Tahajud

author photo
Biadab! Seorang Santri Gorok Leher Pengasuh Pesantrennya Saat Shalat Tahajud


Sungguh biadab apa yang telah dilakukan Harun (24), Salah satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mahmud yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Bukannya menghormati orang tua didiknya, ia malah tega menggorok leher seorang Kyai yang menjadi pengasuh di Pesantren tersebut.

Adalah Imam Mustorudin (55), Seorang Kyai sekaligus Pengasuh pesantren Darul Mahmud yang ditemukan bersimbah darah dengan leher tergorok di Masjid Darul Muttaqin.

Belakangan diketahui, Imam Mustorudin digorok oleh santrinya sendiri bernama Harun (24) saat sedang melaksanakan Shalat Tahajud, sekitar pukul 03.00 WIB.

Seketika santri yang lain langsung mengamankan pelaku dengan cara mengikat tangannya dengan menggunakan tali tambang.

Sampai berita ditulis, Imam Mustorudin masih dalam perawatan di RS Palembang.

Biadab! Seorang Santri Gorok Leher Pengasuh Pesantrennya Saat Shalat Tahajud
Harun ditangkap polisi tanpa perlawanan di Pesantren Darul Mahmud


Tak lama kemudian, pelaku ditangkap pihak kepolisian dan kini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Kapolres OKU Timur, AKBP Erlin Tangjaya mengungkapkan, tersangka mengaku menaruh dendam atau sakit hati kepada pengasuhnya karena selalu mengingatkan agar rajin shalat.

"Benar, tersangka melakukan penganiayaan berat terhadap korban yang tak lain adalah pengasuhnya di pesantren dini hari tadi. Motifnya gara-gara korban sakit hati korban menasihatinya untuk rajin salat," ungkap Erlin, Senin (18/5) malam.

Tersangka ditangkap tanpa perlawanan di lingkungan pesantren Darul Mahmud dengan barang bukti pisau bergagang kayu dengan panjang sekitar 15 centimeter.

Dia dikenakan Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat dengan ancaman di atas tujuh tahun penjara.

Erlin mengaku belum tahu pasti tentang kondisi kejiwaan tersangka, apakah dia dalam kondisi sehat atau sedang mengalami depresi saat merencanakan pembunuhan terhadap Imam Mustorudin.

"Kejiwaan tersangka akan diperiksa apakah depresi atau tidak. Untuk korban sekarang lagi menjalani operasi di rumah sakit," pungkasnya.




Next article Next Post
Previous article Previous Post