Tak Takut Corona, Ibu Penjual Rujak: Saya Lebih Takut Anak Kelaparan!

Tak Takut Corona, Ibu Penjual Rujak: Saya Lebih Takut Anak Kelaparan!

author photo
Tak Takut Corona, Ibu Penjual Rujak: Saya Lebih Takut Anak Kelaparan!


Ibu penjual rujak ini mengaku lebih takut anaknya kelaparan daripada takut corona

Sejumlah warga Dusun Baban Tengah, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengaku tidak takut pada virus Corona, tetapi lebih takut anak meraka mengalami kelaparan.

Seperti yang disampaikan oleh salah seorang ibu rumah tangga bernama Bu Iwan, saat dikonfirmasi suaraindonesia.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (01/04/2020). Alasan demi memenuhi kebutuhan primer, perempuan ini tetap berjualan meski dikepung wabah Corona.

"Saya tidak takut Corona, tapi takut anak saya lapar karena tidak makan. Makanya, saya tetap berjualan. Warga di sini kerja seperti biasa, tak terpengaruh itu," kata dia.

Menurutnya, maraknya wabah Covid-19 sama sekali tidak mempengaruhi aktivitas warga di kampungnya.

"Masyarakat yang rata-rata bekerja di kebun kopi sebenarnya mendengar dari berita. Tetapi bagaimana lagi, kalau kami tidak kerja siapa yang mau kasih kami makan," ucapnya.

Kendati demikian, ia masih yakin khusus masyarakat Desa Mulyorejo banyak yang sehat dan memiliki imun yang kuat.

"Sebab mereka biasa berjemur di terik matahari berjam-jam. Warga di sini juga rutin minum jamu alami dan madu asli pegunungan, yang penting berdo'a dan waspada semoga selamat semua," sebut ibu tiga orang anak itu.

Dia hanya meminta, khusus di Dusun Baban Tengah, Desa Mulyorejo jangan sampai ada penutupan warung.

"Kalau jualan kami sampai ditutup, mau makan apa saya. Kalau pemerintah siap nanggung makan kami 5 orang, silahkan ditutup," tegasnya.

Sementara salah seorang tokoh pemuda sekitar, bernama Samsul meminta masyarakat Silo untuk tetap waspada.

"Karena virus Corona ini, bukan virus biasa. Jangan sampai, kita mengentengkan. Yang penting waspada, karena korbannya juga sudah banyak," ujarnya.

Pria lulusan strata satu di salah satu perguruan tinggi di Surabaya ini meminta, agar petugas kesehatan pro aktif ke masyarakat Mulyorejo.

"Diberikan edukasi dan pantau terus kesehatan masyarakat. Terutama, perantau yang baru datang ke kampung kami," kata dia

Sampai berita ini ditulis, untuk Kabupaten Jember sudah masuk dalam daftar zona merah bersamaan dengan Kabupaten Lumajang dan Situbondo.

Hingga Rabu (01/04/2020), jumlah positif 2 orang, pasien Dalam Pemantauan (PDP) 13 orang, sementara yang masuk Orang Dalam Pementauan (ODP) ada 222 orang.
Next article Next Post
Previous article Previous Post