Pesan Pasien Positif Corona yang Sembuh: Ini Bukan Aib

Pesan Pasien Positif Corona yang Sembuh: Ini Bukan Aib

author photo
Pesan Pasien Positif Corona yang Sembuh: Ini Bukan Aib


Syaikul Munib menjadi warga Kota Blitar pertama yang dinyatakan positif Corona. Munib berpesan pasien harus terbuka karena Corona bukanlah aib yang harus ditutupi. Apa yang disampaikan Munib ini sebaiknya ditiru oleh warga lain yang berpotensi terpapar covid-19.

Kasi Haji Kemenag Kabupaten Blitar ini mengaku mengikuti pelatihan petugas calon haji 2020 di Asrama Haji Sukolilo pada 9-18 Maret 2020.

Sepulang dari pelatihan, Munib merasakan badannya demam, namun tidak tinggi. Lelaki 52 tahun ini kemudian memeriksakan kesehatan di rumah sakit swasta di dekat rumahnya.

"Itu hari ketiga setelah saya pulang dari Surabaya. Dapat obat, tapi demamnya tidak turun juga. Saya tidak merasakan batuk atau sesak, hanya demam. Itupun tidak tinggi hanya 37 derajat celcius. Tapi saya putuskan berobat ke RSUD Mardi (Waluyo) untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi dalam tubuh saya," kata Munib seperti dilansir detik, Minggu (5/4/2020).

Sebelum pergi ke RSUD Mardi Waluyo sebagai rumah sakit rujukan penanganan covid-19, Munib sudah mempersiapkan mental secara matang. Dia juga sudah berpesan kepada keluarga akan segala kemungkinan terburuk yang harus mereka terima dan dijalani bersama.

"Ketika memutuskan pergi ke Mardi saya sudah siap dengan segalanya. Yang saya utamakan saat itu, ini demi melindungi diri saya sendiri, demi keluarga yang saya cintai dan demi lingkungan di sekitar saya," ungkapnya.

Begitu masuk ke RSUD Mardi Waluyo, Munib mengaku mengikuti serangkaian pemeriksaan di IGD. Mulai rontgen hingga swab test. Ketika hasil swab test positif, Munib lalu dimasukkan ke ruang isolasi.

Selama masa isolasi, Munib dirawat tanpa bantuan oksigen atau ventilator. Memasuki hari ketiga isolasi, swab test dilakukan lagi dan hasilnya negatif. Begitu hasil swab ketiga negatif dan kondisinya baik, Munib diizinkan pulang pada Sabtu (4/4/2020).

Bagi Munib, menjadi pasien positif Corona adalah pengalaman dan pelajaran hidup yang harus disampaikan kepada masyarakat ketika terjangkit. Bahwa keterbukaan dan penanganan secara benar menjadi kunci hingga dia dinyatakan sembuh dengan hasil swab test negatif.

"Kita yang berpotensi, harus terbuka kepada pihak yang benar. Ini bukan salah kita. Ini bukan aib, jadi jangan ditutupi. Justru kita harus terbuka dan datang ke pemeriksaan medis yang tepat agar cepat tertangani dengan baik dan benar," lanjut Munib.

Warga Kelurahan Tanjungsari Kecamatan Sukorejo ini menilai, masih banyaknya tawaran obat online yang mengklaim bisa menyembuhkan Corona bukan pilihan yang tepat. Hanya pergi ke rumah sakit rujukan penanganan covid-19 lah yang merupakan langkah tepat dan cepat.

"Pergi ke rumah sakit rujukan. Itu langkah tepat dan cepat. Karena kalau salah dan terlambat penanganan, bukan hanya kita sendiri yang rugi. Namun juga keluarga yang kita cintai dan lingkungan sekitar kita," imbuhnya.

Tanggal 25 Maret 2020, adalah hari yang sangat menyedihkan bagi Kasi Haji Kemenag Kabupaten Blitar ini. Karena di hari ulang tahun yang biasanya dirayakan bersama keluarga, harus dilewati dalam kesendirian yang sepi di ruang isolasi.

"Saya semakin sedih dan prihatin, ketika musibah ini masih dijadikan bahan guyonan oleh sebagian orang. Di mana hati mereka, di mana empati dan simpatinya," tutur Munib dengan suara terisak dari ujung telepon.

Namun dalam kesedihan itu, Munib masih bersyukur. Dia ditangani dokter paru dan dokter penyakit dalam yang sangat komunikatif. Menurutnya, tim medis RSUD Mardi Waluyo sangat profesional dan mengedepankan kemanusiaan dalam menangani pasien selama diisolasi.

Begitu dinyatakan sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarganya, Munib dengan kesadaran tinggi tidak keluar rumah mengisolasi diri kembali.

"Saya berpesan kepada semua, jika ada anggota keluarga terpapar Corona, jangan jauhi mereka. Jangan disisihkan. Jangan memandang sinis. Tapi berilah dukungan dengan menyemangati, mereka sangat butuh perhatian, butuh kasih sayang. Dan itu obat utama menuju kesembuhan," pungkas Munib.
Next article Next Post
Previous article Previous Post