Demi Ikut Aksi Damai, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tempuh 72 Jam Perjalanan Dari Tempat Tinggalnya

Demi Ikut Aksi Damai, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tempuh 72 Jam Perjalanan Dari Tempat Tinggalnya

author photo
Hampir semua perwakilan umat Islam dari berbagai daerah datang ke Jakarta guna menyampaikan aspirasi agar Calon Gubernur Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok bisa diproses secara hukum terkait penistaan agama yang dilakukannya.

Dalam aksi yang dilakukan oleh berbagai ormas Islam tersebut, hadir pula seorang kakek berusia 80 tahun yang berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat. Kakek yang diketahui bernama Muhammad Sholeh tersebut mengaku sudah berada di Jakarta sejak 2 minggu yang lalu.

Demi Ikut Aksi Damai, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tempuh 72 Jam Perjalanan Dari Tempat Tinggalnya
Muhammad Sholeh, kakek berusia 80 tahun yang ikut melakukan aksi damai (Merdeka.com)
“Sudah Jumat kemarin, 2 minggu. Dua kali nginep Masjid Istiqlal,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari merdeka, Kamis (3/11/2016).

Untuk biaya hidup selama 2 minggu tersebut, ia sengaja membawa uang 3 juta yang ternyata habis untuk ongkos naik bus dari Bima menuju Jakarta. Dituturkannya bahwa untuk bisa menuju ibukota tersebut butuh waktu 72 jam perjalanan.

“3 hari 3 malam naik kapal. Pokoknya sudah jauh hari saya bawa uang 3 juta. Naik bis Bima-Jakarta,” tuturnya.

Dijelaskannya bahwa alasan ia datang ke Jakarta dikarenakan merasa tersinggung dengan ucapan Ahok. Muhammad Sholeh juga tidak akan pulang ke Bima sebelum kasus tersebut tuntas.

“Belum bisa pulang sebelum ini selesai. Kita itu kan dihina, coba enggak dihina enggak repot-repot,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pimpinan Imtaq SMK 5 ini juga telah menyurati Jokowi untuk mengajak berdialog. Pihak istana pun telah membalas dan berjanji akan menemuinya 10 hari lagi.

“Saya bilang harus ke Bapak Presiden. Ada surat-suratnya sudah diterima bapak Presiden dari tanggal 1 kemarin. Untuk ketemu bapak Presiden,” tambahnya.

Diungkapkannya bahwa jika nanti ketika ia bisa bertemu dengan Presiden, ia akan meminta pemerintah bisa menyelesaikan kasus tersebut karena yang berkuasa adalah pemerintah.

Kini setelah cukup lama meninggalkan rumah, pihak keluarga tak jarang menelepon untuk menanyakan kabar. Semua keluarganya pun telah merestui keberangkatannya ke Jakarta.

“Enggak ada yang melarang. Kalau sudah tekat, enggak ada yang melarang,” pungkasnya.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post