Ternyata Inilah Sosok Guru Dari Dimas Kanjeng

Ternyata Inilah Sosok Guru Dari Dimas Kanjeng

author photo
Sosok Dimas Kanjeng memang saat ini gencar diberitakan mengingat aksinya yang tidak biasa dan telah terungkapnya sejumlah kehobongan Dimas Kanjeng terhadap pengikutnya.

Sebagian masyarakat tentu penasaran siapa sosok guru yang telah mengajari Dimas Kanjeng, entah ilmu yang bisa menggandakan uang ataupun kharismanya yang membuat para pejabat bisa luluh.

Ternyata Inilah Sosok Guru Dari Dimas Kanjeng
Almarhum Abah Elyas (Beritajatim.com)
Ternyata salah satu gurunya bernama Almarhum Abah Elyas yang merupakan warga Perum Japan Raya, Jalan Abiyasa No 17 Kecamatan Sooko Mojokerto. Hal ini pun dibenarkan oleh anak tiri dari almarhum Abah Elyas yakni Nur Kholis.

“Iya memang benar tapi sejak kapan, saya sendiri tidak tahu. Karena saya baru ke sini tahun 2004. Ibu saya juga, istri ketiga abah. Dengan ibu saya, abah tidak punya anak,” ucap Nur Kholis, sebagaimana dikutip Berita Jatim (3/10/2016).

Sementara apa yang diajarkan ayahnya kepada Dimas Kanjeng, Nur Kholis tidak mengetahuinya sama sekali.

“Kalau Kanjeng Dimas datang, kita semua diminta keluar rumah jadi saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Hanya abah dan Kanjeng Dimas serta beberapa pengikutnya di dalam rumah,” tutur Nur Kholis.

Selain itu Dimas Kanjeng memiliki kebiasaan unik ketika datang ke rumah Abah Elyas yakni mengenakan celana pendek dan tidak seperti pakaiannya saat ini.

“Kalau ke sini, cuma pakai celana pendek saja, tidak seperti pakaian yang dipakai sekarang,” tambahnya.

Dituturkannya ketika Abah Elyas meninggal, Kanjeng Dimas masih sempat mendatangi daerah Mojokerto. Namun ia dan pengikutnya hanya datang saat istighosah saja dan tidak sesering saat Abah Elyas masih hidup.

Tak hanya itu saja, Dimas Kanjeng juga akan langsung makan dan pulang setelah istighosah tanpa mengobrol panjang lebar dengan pihak keluarga Abah Elyas.

“Kalau ke sini tidak lama. Setelah selesai ya pulang. Istighosah terakhir Desember 2015 lalu tapi Kanjeng Dimas tidak datang. Istighosah di sini digelar lima bulan sekali dan memang banyak yang ikut. Ada 1000 orang yang ikut istighosah, sampai di jalan-jalan,” pungkasnya.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post