Syaikh Shalih bin Sa'ad As Suhaimi saat berceramah di Masjid Nurul Iman Blok M Square (Faizal Rapsanjani/Tribunnews.Com) |
Masjid Di Blok M Square Kedatangan Syaikh Dari Madinah, Ini Yang Disampaikannya
Pada hari minggu, (24 Juli 2016) jamaah yang berada di sekitar Masjid Nurul Iman Blok M Square kedatangan seorang ulama dari Madinah Al Munawaroh guna memberikan nasehat yang sangat berharga bagi masyarakat muslim di Indonesia.
Dialah Syaikh Dr Shalih bin Sa’ad As Suhaimi yang diundang untuk menjadi penceramah dalam acara tabligh akbar berjudul “Islam Menjunjung Tinggi Kelemah Lembutan”.
Karena memang Syaikh tersebut tidak mampu berbahasa Indonesia, maka hadir pula penterjemah bahasa yakni Ustadz Abdullah Taslim.
Sontak kedatangan Syaikh dari Madinah tersebut membuat umat muslim yang berada di sekitar masjid berbondong-bondong datang ke Masjid Nurul Iman. Bahkan mereka yang dari daerah jauh pun sengaja datang ke sana.
“Saya dari Depok, ke sini bareng dengan keluarga. Ya, untuk menambah ilmu juga, apalagi pembahasan tema juga menarik,” ucap Dimas yang merupakan jamaah dari Depok.
Sementara menurut salah seorang panitia yakni Ustadz Fauzar, umat islam perlu pemahaman yang benar tentang ilmu agama dengan bersandar pada Al Qur’an dan Assunnah.
“Karena itu kita mendatangkan ulama atau Syaikh sehingga dapat memberikan pemahaman kepada jamaah yang baik dan benar.” Ucapnya.
Dilansir dari Tribunnews, Minggu (24/07/2016) ada tiga poin penting yang disampaikan oleh Syaikh Shalih bin Sa’ad As Suhaimi yakni tentang dalil wajibnya bersikap lemah lembut, contoh perilaku Rasulullah dan dampak positifnya bagi masyarakat luas.
“Sikap lemah lembut merupakan salah satu akhlak mulia yang dipuji Allah Ta’ala seperti Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,” ucap Ustadz Abdullah menerjemahkan perkataan Syaikh asal Madinah tersebut.
Dalam tabligh akbar tersebut juga dijelaskan bahwa terorisme bukanlah bagian dari syariat islam dan memang tidak benar jika disangkut pautkan dengan umat islam.
Dari penjelasan Ustadz Fauzar, Syaikh As Suhaimi menyebutkan bahwa aksi terorisme tidak mencerminkan islam dan perilaku Nabi.
“Adanya bom bunuh diri itu bukan ajaran islam, sebaliknya islam mengajarkan lemah lembut, keramahan dan saling menghormati satu sama lain,” tuturnya.
Sementara itu tujuan diadakannya tabligh akbar di Masjid Blok M Square, Ustadz Fauzar ingin menampik isu mengenai pandangan terhadap islam yang seakan mendukung terorisme.
“Oleh sebab itulah kita dan panitia lainnya mengadakan dakwah dengan narasumber langsung dari Madinah yang bertemakan islam menjunjung tinggi kelemah lembutan,” tambahnya.
Adapun banyaknya pihak yang menyudutkan islam adalah dikarenakan pemahaman yang disebarkan oleh sekularisme dan berusaha memojokkan islam.
“Saya berharap agar umat islam belajar dengan baik dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Maka dari itu kita kaji islam secara bijak,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Bantahan Mualaf Ini Bungkam Orang Yang Menuduh Islam Sebagai Teroris
- Disebut Agama Teroris, Imam Masjidil Haram Ajak Umat Muslim Menampakkan Islam Yang Sesungguhnya
- Islam Tidak Pernah Mengajarkan Kekerasan Pada Anak, Ini Buktinya