Dianggap Teroris, Dr Zakir Naik Diburu Interpol, Kediamannya Diobrak-abrik

Dianggap Teroris, Dr Zakir Naik Diburu Interpol, Kediamannya Diobrak-abrik

author photo
Dr Zakir Naik. Salah satu ulama yang paling ditakuti di negara-negara barat, hingga kini terus diburu. Ulama asal India tersebut dianggap telah menebar kebencian lewat ceramahnya. Ia juga dituduh sebagai teroris dan menginspirasi pelaku teror di Dhaka yang telah menewaskan 20 orang.

Dianggap Teroris, Dr Zakir Naik Diburu Interpol, Kediamannya Diobrak-abrik


Perburuan Dr Zakir Naik dianggap sebagai upaya untuk menghentikan pengaruh Dr Zakir Naik yang semakin meluas di seluruh penjuru dunia. Pasalnya, pengikut Dr Zakir Naik kian hari kian ramai. Bahkan, banyak penganut agama lain yang terang-terangan masuk Islam setelah mendengar ceramah Dr Zakir Naik.

Hal itulah yang ditakuti negara-negara barat, termasuk para pastor dan misionaris. Apalagi, Dr Zakir Naik tidak hanya hafal Al Quran dan hadits, namun juga menguasai kitab suci agama lain, seperti Kristen, Hindu, dan Budha.

Dr Zakir juga mempunyai kapasitas untuk mengkombinasikan kitab suci dengan ilmu pengetahuan dalam setiap ceramah ilmiahnya, sehingga audiens mudah memahami. Dia juga kerap membongkar kelemahan kitab suci agama lain dan menantang Vatikan untuk debat terbuka, namun ditolak.

Baru-baru ini, Lembaga anti teror India, National Investigation Agency (NIA) telah menggerebek beberapa lokasi yang berhubungan dengan murid Syekh Ahmed Deedat itu, termasuk mengobrak-abrik Yayasan Pendidikan miliknya dan pusat riset Islamic Research Foundation (IRF).

Pihak berwenang juga telah memblokir situs resmi Dr Zakir Naik yang selama ini digunakan untuk menyebarluaskan ceramah ilmiah dai internasional tersebut.

The Times of India melansir, NIA akan bekerja sama dengan Interpol untuk memburu Dr Zakir Naik. Bahkan, NIA disebut-sebut sudah meminta Interpol mengeluarkan Red Notice.

Red Notice merupakan salah satu alat untuk melacak keberadaan orang di luar negara asalnya. Melalui Red Notice ini, negara-negara yang tergabung dalam Interpol berkewajiban menyebarluaskan informasi keberadaan orang yang dicari dan menangkapnya atau minimal memberitahu negara asal pembuat Red Notice.

Jika Red Notice itu dikeluarkan, Pemerintah Arab Saudi harus menyerahkan Dr Zakir Naik ke pemerintah India. Sebab, saat ini Dr Zakir Naik disebut-sebut berada di Arab Saudi.

Sejumlah lokasi di India telah digerebek NIA untuk mencari tahu keberadaan Dr Zakir Naik. NIA melakukan penggerebekan di kediaman Dr Zakir Naik selama 12 jam.

DNA melaporkan bahwa dalam penggerebekan di 12 lokasi, sejumlah barang elektronik, seperti laptop dan ponsel disita.

Mereka menggeledah kediaman DR Zakir Naik dan kantor Peace TV pada malam hari. Beberapa anggota keluarga Dr Zakir Naik dan orang yang memegang jabatan penting di Peace TV juga ikut diamankan.

Bukan hanya itu, sejumlah rekening bank yang terkait dengan Dr Zakir Naik juga diblokir, termasuk rekening IRF. Padahal, rekening itu digunakan untuk membayar gaji staf sekolah dan mengelola biaya administrasi lainnya.

“CD dan data komputer dari semua kantor IRF sedang dicek. Seluruh percakapan lewat telepon dan email akan diperiksa. Ahli Telecom juga telah dilibatkan dalam menangani kasus ini,” kata sakah satu pejabat NIA.

NIA telah mengambil alih kasus ini dari Kepolisian Mumbai pada pertengahan Oktober. NIA lantas melakukan operasi hingga pukul 05:00. Tim juga menggeledah kediaman kakak Dr Zakir, yakni Naik Mohammed dan ibu mereka, dua saudara perempuan dan beberapa orang terdekatnya.

Selain memblokir website resmi milik DR Zakir Naik dan Peace TV yang selama ini menyiarkan ceramahnya, INA juga berencana memblokir akun media sosial Dr Zakir Naik.

Namun pemblokiran akun sosmed Dr Zakir Naik tidaklah mudah. Sebab, INA harus bekerja sama dengan pihak berwenang AS agar halaman Facebook, Twitter dan video YouTube yang berisi ceramah Dr Zakir Naik bisa diblokir seluruhnya.

Sebelumnya, Dr Zakir Naik menyayangkan berita yang mengaitkan dirinya dengan aksi terorisme. Sebab, dia sendiri sangat menentang aksi terorisme.

Dalam sebuah video yang dirilis secara online, Dr Zakir Zakir menyatakan sangat menentang aksi terorisme, dan menyayangkan sikap media-media di India yang terlalu memojokkan dirinya.

Dr Zakir Naik mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar media-media di India yang mengaitkan dirinya dengan kelompok terorisme.

Baca Juga:




“Saya tidak pernah mendorong manusia untuk membunuh manusia lainnya. Tindakan kejahatan ini dari media India, mencoba untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa Dr Zakir Naik telah mendorong terorisme adalah sesuatu yang jahat,” ucap Dr Zakir Naik dalam videonya.
Next article Next Post
Previous article Previous Post