Kakek Berusia 95 Tahun Ini Rela Berjualan Hingga Dini Hari Demi Mendapatkan Uang 16 Ribu

Kakek Berusia 95 Tahun Ini Rela Berjualan Hingga Dini Hari Demi Mendapatkan Uang 16 Ribu

author photo
Sudah selayaknya manusia bersyukur atas rezeki yang Allah berikan. Karena di luar sana banyak orang-orang yang kehidupannya jauh di bawah kita justru mampu tegar dan mensyukuri atas segala nikmat Allah.

Salah satunya adalah seorang kakek berusia 95 tahun bernama kakek Zubair. Sosok yang setiap hari berjualan tahu di Jember ini rela menjajakan dagangannya hingga dini hari hanya demi uang 16 ribu saja. Hal ini sudah ia lakukan sejak lama demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kakek Berusia 95 Tahun Ini Rela Berjualan Hingga Dini Hari Demi Mendapatkan Uang 16 Ribu
Kakek Zubair sedang menjajakan tahu gorengnya (Ahmad Winarno/Kompas.com)
“Saya sudah tua Nak, tetapi saya harus terus berjualan untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Kompas, Rabu (9/11/2016).

Kakek yang sehari-hari tinggal di Dusun Klanceng Desa Ajung Kecamatan Ajung Jember Jawa Timur tersebut memulai jualan tahu gorengnya sejak pukul 3 sore hingga pukul 1 dini hari.

“Biasanya setiap hari, sesudah shalat Ashar saya berangkat berjualan tahu dan baru pulang dan tiba di rumah sekitar pukul satu dini hari,” tuturnya.

Di usianya yang sudah renta, kakek Zubair harus berkeliling menempuh jarak sekitar 40 kilometer setiap harinya. Hal itu pun ia lakukan sembari memikul dagangannya yang terbilang berat.

“Ya, saya jalan kaki sambil memikul dagangan tahu ini,” ungkapnya dalam bahasa Madura.

Jarak tempuh yang cukup jauh dan waktu jualan hingga dini hari dilakukan oleh kakek Zubair demi mendapatkan uang 16 ribu rupiah saja. Itu pun jika jualannya habis semua. Diketahui bahwa ia hanya mengambil untung 200 perak saja dari satu tusuk yang berisi 3 buah tahu.

“Tidak masalah Nak, meskipun hasilnya sedikit tetapi barokah dan halal. Daripada banyak tetapi tidak barokah, buat apa?” tegasnya.

Tahu yang dijual oleh kakek Zubair bukanlah buatannya sendiri, melainkan milik juragannya. Ia hanya bertugas menjualnya saja dengan sistem setoran.

“Saya setor 800 rupiah ke pemilik tahu. Makanya saya jual 1000 jadi saya ambil hasil 200,” katanya.

Pernah kakek Zubair tak bisa menjual tahu gorengnya lantaran cuaca saat itu yang hujan deras dan cukup lama. Sehingga ia pun mengembalikan semua tahu yang belum sempat ia jual dan tentu saja ia tidak mendapatkan uang hari itu untuk makan.

Saat ditanya keinginannya di usianya yang renta, ia berharap diberikan kesehatan dan umur yang panjang.

“Saya tidak berharap apa-apa, saya hanya meminta kepada Allah agar selalu diberikan kesehatan dan umur panjang, itu sudah cukup,” pungkasnya.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post