Ini Penembak Imam Masjid Di New York, Mengapa Tidak Ada Media Yang Menyebutnya Teroris?

Ini Penembak Imam Masjid Di New York, Mengapa Tidak Ada Media Yang Menyebutnya Teroris?

author photo
Ini Penembak Imam Masjid Di New York, Mengapa Tidak Ada Media Yang Menyebutnya Teroris?
Oscar Morel, pelaku penembakan Imam Masjid di New York di tangkap (Nytimes.com)
Ini Penembak Imam Masjid Di New York, Mengapa Tidak Ada Media Yang Menyebutnya Teroris?

Penembakan yang ditujukan kepada Imam Masjid Jame Al Furqan New York dan asistennya yang terjadi pada hari Sabtu (13/8/2016) menyisakan sejumlah tanda tanya bagi umat islam. Meski pelakunya sudah ditangkap, mengapa tidak ada media yang menyebutnya sebagai teroris?

Pelaku penembakan bernama Oscar Morel dan berusia 35 tahun ini mendapatkan sejumlah dakwaan terkait kepemilikan senjata api dan penembakan atas Imam Masjid Maulana Akonjee dan asistennya, Thara Uddin. Kedua umat muslim asal Bangladesh ini dengan sengaja ditembak tepat di bagian kepala setelah keduanya pulang usai melaksanakan shalat.

Kedua muslim ini pun dimakamkan pada hari Senin (15/8/2016) dan dihadiri oleh ratusan umat muslim yang ada di New York.

Menurut penuturan Detektif Robert Boyce selaku Kepala Kepolisian New York, awal penangkapan pelaku bermula dari rekaman CCTV yang berada di Ozone Park. Terlihat sangat jelas bahwa Morel ada di sekitar lokasi kejadian.

Beberapa saksi yang dimintai keterangan pun menyebutkan bahwa beberapa saat setelah penembakan tersebut, mobil Chevy TrailBlazer warna hitam milik Morel langsung meninggalkan tempat kejadian perkara.

Berselang 10 menit usai penembakan, Morel terlibat dalam insiden lalu lintas tepat sekitar 4,8 kilometer dari lokasi penembakan. Polisi pun melakukan penyelidikan dari insiden tersebut yang menjurus pada penembakan terhadap seorang Imam Masjid.

Morel kemudian ditangkap pada hari Minggu (14/8/2016), meski belum dinyatakan sebagai pelaku penembakan.

Namun yang cukup menggelitik adalah mengapa pelaku penembakan tersebut tidak disebut teroris. Sejumlah netizen pun mengatakan bahwa mungkin karena korbannya adalah seorang muslim.

Sementara jika pelakunya adalah muslim, maka berbagai media pun akan segera menayangkan berita bahwa pelaku penembakan adalah teroris. Sungguh sebuah ketidak adilan dalam menyiarkan pemberitaan.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post