Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas tengah melirik opsi pelaksanaan kewajiban penyembelihan hewan bagi jama;ah haji tamattu' dan qiran (dam haji) dapat dilakukan di Indonesia.
Ia menilai pemotongan dam di dalam negeri berpotensi menahan perputaran dana hampir Rp1 triliun per tahun sekaligus memberi manfaat tambahan bagi masyarakat.
"Dam itu kita besar sekali, ada 221 ribu jamaah potong kambing, kira-kira satunya US$200. Belum yang kena denda, denda itu yang mungkin melanggar itu katanya hampir separuh jamaah itu melanggar, berarti kan kira-kira kalau US$200 kali 221 ribu (jamaah) berapa? Hampir Rp1 triliun," ujarnya dalam konferensi pers di Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).
Ia menjelaskan jumlah tersebut berasal dari kewajiban dam bagi jamaah haji yang mengambil jenis haji tamattu atau qiran, serta jamaah yang dikenakan dam denda karena pelanggaran rangkaian ibadah.
Menurut Zulhas, apabila pemotongan dilakukan di dalam negeri, daging hasil dam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, termasuk pondok pesantren atau kelompok penerima manfaat lainnya.
Zulhas mengatakan pemerintah akan meminta pandangan para ulama sebelum mengambil keputusan lebih lanjut, termasuk kemungkinan melakukan studi banding ke negara yang memperbolehkan pemotongan dam di negara asal jamaah.
"Ini nanti putus ke majelis ulama, saya akan bertamu untuk meminta diskusi, ya bila perlu studi banding ke negara-negara lain," katanya.