Jika Alqur'an dan Hadits Sudah Kau Tinggalkan.. Apakah Pantas Mengaku... ?

Jika Alqur'an dan Hadits Sudah Kau Tinggalkan.. Apakah Pantas Mengaku... ?

author photo
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh..

Subhanallah.. Sahabatku.. Islam adalah agama sempurna yang mencakup semua aspek kehidupan, hatta apalagi kepemimpinan. Dari hal-hal sederhana.. masuk kamar mandi sampai apalagi urusan kepemimpinan.

Jika Alqur'an dan Hadits Sudah Kau Tinggalkan
Jika Alqur'an dan Hadits Sudah Kau Tinggalkan


Memisahkan Islam dengan kepemimpinan adalah suatu kebodohan, tidak paham ajaran Islam. Islam tidak bisa dipisahkan dengan politik kekuasaan.

Nabi Ibrahim diutus Allah untuk menghadapi rezim berhala Namrud, Nabi Musa diutus Allah menghadapi rezim pembantai bayi Firaun, dan Nabi Muhammad diutus Allah untuk menghadapi para kuffar jahiliyyah.

Dengan takluknya kepemimpinan kuffar jahiliyyah maka umat manusia beriman "bertasbih kepada Allah, dan banyak mengingat Allah (QS Thoha 33-34), agar umat hidup dalam PETUNJUK ALLAH, dalam KEMULIAAN ISLAM, dalam KEBERKAHAN TAQWA. bahagia dalam SYARIAT dan SUNNAH RASULULLAH (QS Al A'rof 96).

Karena itu Islam sangat memperhatikan kepemimpinan dengan syarat dan kreteria yang sangat jelas yaitu mengutamakan KEIMANAN dan KETAQWAAN. "... bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang shalih (QS Al Anbiya 105).

Karena itu HARAM, memilih pemimpin kafir, bacalah dengan penuh keimanan! Kalam Allah dibawah ini,

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?" (QS An Nisa 144).

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman" (QS Al Maidah 57)

Rasulullah bersabda kepada ka’ab bin ujrah: mudah-mudahan Allah melindungimu dari para pemimpin yang jahil. Ka’ab bin ujzah bertanya: apa yang dimaksud dengan pemimpin yang jahil wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "mereka adalah para pemimpin yang hidup sepeninggalku. Mereka tidak beriman pada petunjuk Allah, dan mereka tidak mengikuti sunnahku" (HR Ahmad)

Ingat setiap mu'min apalagi juru da'wah wajib menyampaikan dalil yang berdasar Alqur'an dan Sunnah.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm)

ALLAHUMMA ya Allah lindungilah kami dari juru da'wah jahil yang menyesatkan kami dari PETUNJUKMU dan SUNNAH NABIMU... Amiin..

Ditulis oleh: Ustadz Muhammad Arifin Ilham
Next article Next Post
Previous article Previous Post