Teguh Joko (56), sahabat dari Kapten Afwan mengisahkan kenangan manis yang diingatnya bersama pilot dari Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Sembari menahan air mata, kisah yang diutarakan Teguh sama dengan tetangga dan keluarga korban lainnya bahwa baik dan soleh adalah sosok yang paling dikenal dari Afwan.
Namun, Teguh yang merupakan sahabat kecil Afwan mengaku, semasa sekolah pilot yang akrab disapa Aan ini merupakan pemegang prestasi yang selalu dibanggakan.
"Saya tahu dia sejak SMP itu selalu ranking sampai SMA. Memang pintar dan soleh orangnya," tutur Teguh kepada wartawan di rumah Afwan, Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).
Aan merupakan lulusan SMP Negeri 98 Jakarta serta alumni SMA Negeri 38 Jakarta yang kedua lokasi sekolah tersebut berdampingan dan terletak di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Keinginan Aan menjadi pilot dikatakan Teguh memang jadi keinginan ayah dari tiga orang putri itu.
"Begitu lulus SMA, ada penerimaan TNI AU khusus pilot, dan dia lolos lalu jadi perwira, kemudian melamar ke maskapai komersil," kata Teguh.
Lulus sebagai penerbang TNI AU pada tahun 1987, Teguh mengatakan teman dekatnya itu adalah sosok senior yang tak pernah pelit akan ilmu.
Sepengetahuan Teguh, Aan selalu membagikan pengetahuannya seputar dunia penerbangan kepada para junior-juniornya.
"Dia itu nggak pelit ilmu, selalu dibimbing junior-juniornya. Nggak cuma ilmu tentang pilot, tapi dia juga sering berikan nasihat tentang agama," ujar Teguh.
Sikap religius yang diperlihatkan Aan juga digambarkan Teguh dengan kebiasaan yang kerap dilakukan Aan begitu tiba atau landing di lokasi dinasnya.
"Tiap landing di mana pun, yang pertama dicari dia itu Musola, kalau soal ibadah dia memang bagus, subuh pun selalu berjamaah, nggak pernah telat solatnya," ujar Teguh.