Subhanallah, Sederhananya Makam Syekh Ali Jaber

Subhanallah, Sederhananya Makam Syekh Ali Jaber

author photo
Subhanallah, Sederhananya Makam Syekh Ali Jaber



Petang di Pondok Pesantren Darul Quran. Satu per satu pelayat mulai meninggalkan makam Syekh Ali Jaber. Ada yang menuju masjid untuk persiapan shalat Maghrib, ada yang pulang atau sekedar duduk di bangku area Ponpes. 


Beberapa pelayat memilih kembali ke makam Syekh Ali Jaber untuk  melantunkan doa secara khusus. Salah satunya adalah seorang pria berambut gimbal yang sepertinya sudah tak asing. 


Mengenakan gamis terusan berwarna krem, ia menengadahkan tangan, berdoa, di ujung pusara Syekh Ali Jaber. 


Sesekali ia tak kuasa menahan tangis membayangkan kepergian sang guru. Pelayat lain ikut mengaminkan. 


Pria itu ialah Sofyan Alop atau akrab dipanggil Cupink Topan, seorang aktor laga yang fasih membaca Alquran. 


"Syekh Ali sempat ke kampung saya di Tidore tiga bulan lalu, beliau mengajak saya untuk safari bersama, namun sayang waktu itu rencana belum bisa terlaksana," cerita Cupink Topan, Kamis (14/1). 


Cupink sempat kaget mendengar kabar Syekh Ali Jaber wafat. Ia awalnya tak percaya. Namun setelah mendapat konfirmasi, Cupink tak kuasa menahan kesedihan harus kehilangan seorang guru, syekh penghafal Alquran. 


"Semoga Allah memberikan tempat terbaik bagi beliau," doa Cupink. 


Syekh Ali Jaber dimakamkan di sebelah selatan dari Masjid Nabawi, Ponpes Darul Alquran di Kampung Dongkal, Kecamata Cipondoh, Kota Tangerang. Ia dimakamkan berdekatan dengan makam orang tua ustaz Yusuf Mansur. Prosesi pemakaman Syekh Ali Jaber terbilang sederhana. 


Hanya puluhan orang yang hadir di pemakaman. Mereka adalah anggota keluarga, kerabat, pengurus atau sejumlah santri Darul Quran, aparat keamanan TNI/Polri, dan beberapa wartawan. 


Proses pemakaman memang sengaja dibatasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kendati demikian, hal itu tak menghilangkan kekhusu'an proses pemakaman. 


Lantunan tahlil dan doa mengalir, menggema, mengiringi kepergian Syekh Ali Jaber. Sekitar pukul 17.00 petang, makam Syekh Ali ditutup dengan tanah cokelat yang masih gembur dan basah. Tampak empat sampai lima petugas bergantian mengayunkan pacul, menutup makam. 


Seorang perwakilan keluarga memberikan pesan. 


"Saudara, saya atas nama keluara Syekh Ali Jaber ingin menyampaikan, siapapun jika di antara jamaah yang memiliki sangkut paut utang piutang dengan beliau maka alihkan kepada saya. Jika memilih untuk memaafkan beliau, kami ucapkan terima kasih, biar beliau tenang," demikian garis besar pesan tersebut. 


Pemimpin Darul Quran Ustaz Yusuf Mansur pun tak kuasa menahan air matanya ketika membacakan doa buat Syekh Ali Jaber. Didepan pusara ia tak kuasa menahan tangis, karena Syekh Ali Jaber adalah dai yang mencintai Alquran. 


"Makam orang tua saya nempel dengan Ahlul Quran, Alfatihah," tutur Yusuf Mansur sambil membacakan doa. 


Selesai pemakaman, Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan alasan mengapa Syekh Ali Jaber dimakamkan di Ponpes Darul Quran. Keputusan ini, kata Yusuf Mansur, berdasarkan musyawarah dari keluarga. 


"Ini keputusan syekh keputusan Syekh Muhammad dan keluarga, kenapa karena dianggap rumahnya," ujar Yusuf Mansur.


Menurut Yusuf Mansur, awal mula datang ke Indonesia, Syekh Ali Jaber menjadikan Ponpes Darul Quran sebagai salah satu tujuannya. Syekh Ali pun kerap berkunjung ke Masjid Sunda Kelapa. 


Di sana, ia dan Syekh Ali Jaber pertama kali bertemu sekitar tahun 2007-2008. 


"Ada orang yang ingin bertemu saya, setelah itu hubungan kami berlanjut dan, beliau sudah saya anggap sebagai adik," katanya.


Syekh Ali resmi menjadi warga negara Indonesia setahun yang lalu. Lewat akun Instagram, beliau menunjukan paspor hijau. 


Ia meninggalkan status kewarganegaraan Saudi untuk berdakwah di Indonesia.


Syekh Ali bangga menjadi warga Indonesia. Dia punya mimpi besar untuk menciptakan jutaan penghafal Alquran di tanah air. 


Baca Juga:



Kini beliau telah pergi untuk selamanya. Sebuah nisan kayu berbahasa Arab tertancap di ujung pusara. Di atas gundukan tanah, bunga-bunga merah putih ikut mengantar kepergian Syekh Ali Jaber. Selamat jalan Syekh. 

Next article Next Post
Previous article Previous Post