Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologi pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatih di perairan kepulauan seribu siang tadi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pesawat Sriwijaya Air SJ182 terbang ke arah barat laut sebelum akhirnya hilang kontak.
Kemudian, pihak ATC (Air Traffic Controller/Pemandu Lalu Lintas Udara) bertanya kenapa pesawat SJ182 mengarah ke barat laut pada pukul 14.40 WIB.
“Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat, melainkan ke barat laut,” ujarnya secara virtual, Sabtu (9/1).
Setelah pihak ATC bertanya, terkait alasan pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengarah ke barat laut. Peristiwa selanjutnya, pesawat tersebut mengalami hilang kontak.
“Tidak lama kemudian, dalam hitungan second target SJY182 hilang dari radar,” ucapnya.
Selanjutnya, manager operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara, dan instansi terkait. Lalu, pada Pukul 17.30 WIB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan pencarian pesawat yang hilang kontak tersebut menggunakan sebanyak 4 kapal, 3 kapal karet, 3 sea reader dan TNI AL.
Kementerian Perhubungan sendiri, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan 7 kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY -182.
Ketujuh kapal tersebut 5 unit diantaranya merupakan armada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok yaitu KN. Trisula P-111 yang saat ini sudah berada di wilayah perairan Kepulauan Seribu, KN. Alugara P-114, KN. Celurit P-203, KN. Belati P. 205. Selain itu, RIB SAR PLP Tanjung Priok juga disiagakan.
“Adapun Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kepulauan Seribu mengerahkan 2 kapal patroli yaitu KN.355 dan V.S054 yang akan berangkat besok pagi,” dikutip dari keterangan tertulis Kemenhub, Sabtu (9/1/2020).