Indonesia, tepatnya daerah Jawa dan Bali, akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara serentak. Kebijakan ini sedianya dimulai pada Senin (11/1) mendatang selama 2 pekan sampai Minggu (25/1).
Tak disangka, menjelang pelaksanaannya, Jokowi malah menyinggung potensi lockdown. Hal ini disampaikannya ketika membahas perihal pengendalian wabah COVID-19 di rapat terbatas bersama para menteri dan gubernur.
Ia mendesak seluruh pihak untuk lebih mati-matian dalam mengendalikan pandemi yang konsisten menginfeksi ribuan orang setiap harinya. Apalagi malah dalam survei terakhir terungkap tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan semakin menurun.
"Kaitannya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu turun," ujar Jokowi, Rabu (6/1).
"Sebab itu saya minta Komite dan Satgas agar ini diberikan tekanan lagi kepada komunikasi publik yang baik lewat televisi."
Jokowi kemudian menyoroti sejumlah negara yang saat ini kembali menerapkan lockdown ketat menyusul peningkatan jumlah kasus. Mantan Wali Kota Solo itu pun mengingatkan bahwa Indonesia tidak bebas dari risiko penerapan lockdown apabila kasus positif terus menjamur.
"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo juga sama. Bangkok yang dekat kita juga lockdown. Terakhir, kemarin bukan hanya London saja tapi Inggris juga (lockdown)," tutur Jokowi, dilansir dari Kabarmakkah.com dari Kompas, Jumat (8/1).
"Hati-hati ini jadi catatan kita semuanya," imbuhnya menegaskan. "Jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis (di Indonesia) sehingga kita dipaksa untuk melakukan (lockdown)."
Jokowi menegaskan bahwa penyampaian informasi secara mendetail, termasuk soal peningkatan kasus yang drastis, harus dilakukan.
"Masyarakat harus tahu mengenai itu, tidak menakut-nakuti tapi informasinya harus sampai kalau kita harus disiplin, jaga protokol kesehatan," pungkasnya.
PSBB sendiri akan dilaksanakan selama 2 pekan di bulan Januari ini. Pengamat menilai langkah tersebut sangat berisiko karena berpotensi bisa "menghancurkan" kondisi perekonomian Indonesia selama satu kuartal pada 2021 ini.