Kembali Terjadi Al Qur'an Seperti Dirobek-robek, Polisi Duga Pelakunya Orang Gila

Kembali Terjadi Al Qur'an Seperti Dirobek-robek, Polisi Duga Pelakunya Orang Gila

author photo

 

Kembali Terjadi Al Qur'an Dirobek-robek, Polisi Duga Pelakunya Orang Gila


Polisi masih melakukan penyelidikan terkait lembaran Alquran yang berserakan seperti disobek-sobek di lantai dalam Surau (Musala) Baru Al-Mukmin di Korong Padang Baru, Nagari Parik Malintang, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).


Lembaran setiap kitab suci ini diketahui terlepas dari mushaf-nya.


“Kemungkinan ada arahnya (dilakukan) orang gila. Cuman saya belum bisa menyampaikan secara vulgar. Tapi kami tetap melakukan penyelidikan.

 

Belum kami pastikan, tapi indikasinya ada ke situ (orang gila),” kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, AKP Ardiandyah Rolindo Saputra dihubungi langgam.id, Selasa (15/12/2020).


Meskipun indikasi dilakukan orang gila, Ardiandyah beserta jajarannya tetap melakukan penyelidikan untuk menggali informasi yang akurat. Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangannya.


“Saksi diminta keterangan sekitar tujuh orang. Arahnya ke orang gila ada, cuman kami lagi gali informasinya yang akurat. Untuk arah yang aneh-aneh sampai saat ini tidak ada,” tegasnya.


Ia memastikan bahwa Alquran itu bukan dirobek.


Hanya saja, diduga kemungkinan terlepas saat dibanting oleh terduga pelaku ke lantai.


“Bukan disobek, seperti tercecer gitu. Seperti buku sudah rapuh, sudah lama, lalu copot. Mungkin ketika dihempaskan (ke lantai) sama pelaku, jadi berserakan semuanya,” ujarnya.


Selain Alquran, pada lantai di dalam musala juga ditemukan kertas HVS yang telah dirobek-robek dan berserakan. Termasuk, piala yang hancur dan lampu bekas yang pecah.


Ardiandyah mengakui pihaknya sedikit mengalami kesulitan melakukan penyelidikan, lantaran tidak adanya kamera pengawas (CCTV) di musala.


Namun jajarannya berupaya untuk mengungkap kasus ini.


“Ini musala lama, seperti punya satu suku, awalnya milik perorangan tapi sudah diserahkan ke pihak korong (dusun) untuk merawat. Musala ini digunakan untuk mengaji, salat berjemaah juga tapi kurang aktif,” tuturnya.

Next article Next Post
Previous article Previous Post