Heboh Proyek Jembatan Bambu Dengan Nilai Hampir Rp 200 Juta, Ini Kata Bu Kades

Heboh Proyek Jembatan Bambu Dengan Nilai Hampir Rp 200 Juta, Ini Kata Bu Kades

author photo

 

Heboh Proyek Jembatan Bambu Dengan Nilai Hampir Rp 200 Juta, Ini Kata Bu Kades


Jembatan dengan anggaran bisa sampai Rp 199 juta harusnya berbentuk jembatan kokoh dan aman. Namun anehnya, jembatan yang berada di salah satu desa di Ponorogo, Jawa Timur ini hanya jembatan gedek dari anyaman bambu.


Kemudian, foto jembatan itu viral dan beredar di media sosial. 


Dalam foto itu juga terdapat keterangan pada papan proyek yang mengatakan pembangunan dengan nilai fantastis tersebut. 


Diketahui jembatan dari anyaman bambu itu menghubungkan Desa Pandak dan Desa Bulak di Kecamatan Balong.  Warga juga mengatakan jembatan dari bambu itu dibuat pada awal Desember lalu dan dibuat secara swadaya oleh masyarakat di dua desa tersebut.


“Kalau tidak lewat jembatan ini, warga harus memutar sekitar tiga kilometer,” kata salah satu warga sekitar jembatan, Katman, Kamis (17/12/2020).


Warga membangun jembatan itu secara swadaya karena pada akhir bulan September lalu, dilakukan pembangunan jembatan, namun belum sampai selesai menjadi jembatan proyek tersebut disudahi.


Alasan lain karena warga sudah tidak sabar menanti jembatan baru itu dan agar roda ekonomi di kedua desa tetap berputar, akhirnya dibuatlah jembatan bambu itu yang setidaknya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.


“Pembangunan yang nilainya ada di papan proyek itu hanya jadi pondasi di sisi barat dan timur. Belum jadi jembatan,” katanya.


Kepala Desa Bulak Arini Mustifah menceritakan bahwa jalan yang dilalui jembatan itu merupakan jalan poros. Sehingga untuk perbaikannya merupakan kewenangan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemkab Ponorogo.


Pemdes setempat telah mengajukan perbaikan pada tahun 2019 dan akhirnya dibangun pada tahun ini dengan menggunakan APBD tahun anggaran 2020 senilai Rp 199 juta.


“Anggaran Rp 199 juta itu, dalam rencana anggaran biaya (RAB) memang hanya untuk pondasi yang ada di sisi timur dan barat itu,” kata Arini.

Next article Next Post
Previous article Previous Post