Siksa Allah itu Pedih! Pemerkosa Sekaligus Pembunuh Rangga Meninggal Sadis Dalam Sel, Ini Kata Polisi

Siksa Allah itu Pedih! Pemerkosa Sekaligus Pembunuh Rangga Meninggal Sadis Dalam Sel, Ini Kata Polisi

author photo

 

Siksa Allah itu Pedih! Pemerkosa Sekaligus Pembunuh Rangga Meninggal Sadis Dalam Sel, Ini Kata Polisi


Sejak sepekan terakhir, publik menyoroti kasus pemerkosaan sekaligus pembunuhan di Aceh Utara, Aceh.


Belum lagi kasus tersebut tuntas, publik kembali dikejutkan dengan kabar kematian pelaku, Samsul (46).


Dia meninggal dunia saat mendekam di sel tahanan Polres Langsa, Sabtu (17/10/2020) malam.


Dia diduga mengalami sesak nafas. Namun untuk lebih memastikan penyebab kematiannya, petugas kemudian membawa Samsul ke rumah sakit.


"Benar, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan tersebut meninggal dunia sekitar pukul 08.45 WIB di RSUD LANGSA karena sesak," kata Humas RSUD Langsa Arwin dilansir dari ANTARA, Minggu (18/10/2020).


Arwin mengatakan, saat ini jenazah sudah dibawa pulang ke rumah duka untuk dikebumikan.


Menurut Kasat Reskrim Iptu Arief Sukmo Wibowo, Samsul sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak nafas.


Di rumah sakit, tersangka mendapat tindakan medis berupa cek suhu, tekanan darah dan kadar oksigen. Tersangka juga diberi infus selama semalam.


"Selanjutnya, pada Sabtu (17/10/2020) pukul 06.00 WIB, dokter sudah memperbolehkan tersangka dipulangkan ke Polres," kata Arief.


Kemudian, sambung Iptu Arief, tersangka kembali mengeluh sesak pada Sabtu (17/10/2020) sekira pukul 23.30 WIB. Tersangka pun dibawa kembali ke RSUD Langsa.


Saat hendak dibawa balik ke RSUD Langsa, tersangka sudah terbujur kaku di dalam sel. Pihak rumah sakit pun menyatakan tersangka sudah meninggal dunia.


Selanjutnya, Samsul dikebumikan di TPU Desa Alur Gading, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.


Samsul ditangkap pada Minggu (11/10/2020) lalu pukul 09.00 WIB karena diduga membunuh anak sembilan tahun, Rangga, serta diduga memerkosa ibu korban, D (28).


Samsul ditangkap saat bersembunyi di perkebunan sawit Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur.


Berikut sederet fakta terkait Samsul dalam tragedi pemerkosaan sekaligus pembunuhan sadis di Aceh Utara.


Samsul merupakan residivis alias mantan narapidana kasus pembunuhan. Dia ditahan di Lapas Tanjung Gusta Medan sebelum bebas berkat program asimilasi beberapa waktu lalu.


Setelah bebas, Samsul memutuskan untuk pulang kampung dan berkebun di sekitar kediaman korban.


Samsul diketahui masih lajang meski telah berusia kepala empat.


Samsul diduga telah merencanakan pemerkosaan terhadap D. Dia beberapa kali melintas di sekitar rumah gubuk korban yang berada di pelosok kampung.


Dia juga beberapa kali dilaporkan pernah mengujungi rumah tersebut dan berbincang dengan suami D saat ini, Ayub. D merupakan janda anak dua yang dinikahi Ayub.


Rangga sendiri merupakan anak D dari hasil pernikahan dengan suami sebelumnya yang kini menetap di Medan, Sumatera Utara.


Dia diduga telah merencanakan pemerkosaan ini dengan mempelajari situasi. 


Seperti diketahui, suami D bekerja sebagai pencari ikan dan biasa pergi saat malam hari. Saat inilah Samsul melancarkan aksinya.


Samsul masuk ke rumah korban dengan mencungkil kunci menggunakan parang. Setelah masuk, dia meraba tubuh D sehingga terbangun.


Betapa terkejutnya D melihat sosok Samsul telah telanjang dan memaksa menyetubuhinya. D kemudian membangunkan Rangga yang langsung berteriak minta tolong. 


Pada saat inilah Samsul membacok Rangga secara membabi buta hingga akhirnya tewas. Setelah itu, Samsul melancarkan aksinya dan memperkosa D.


Saat itu, D sempat memberontak sebelum akhirnya pingsan akibat kepalanya dibenturkan ke beton oleh Samsul.


Samsul pun memperkosa D untuk kedua kalinya usai menyeret korban ke tengah kebun. Saat korban sadar, Samsul sempat merayunya.


Pelaku mengajak D ikut bersamanya dan meninggalkan sang suami serta jasad anaknya yang telah dia bunuh.


Korban mencoba memanfaatkan niat pelaku yang mengajaknya pergi bersama. Namun D meminta Samsul agar tidak membuang jasad Rangga yang telah dimasukkan ke karung.


Saat Samsul pergi ke tepi sungai sambil membawa karung berisi jasad Rangga, D melepaskan diri dan berlari mencari pertolongan.


Keesokannya, warga mengepung kampung agar Samsul tidak melarikan diri


Dia akhirnya ditangkap petugas gabungan bersama warga saat bersembunyi di sekitar rumahnya. 


Drama pun terjadi dalam proses penangkapan. Samsul menolak menyerah dan terus bersembunyi sembari membawa parang.


Petugas akhirnya melumpuhkan Samsul menggunakan timah panas akibat melakukan perlawanan.


Kabar kematian Rangga menuai sorotan dari masyarakat. 


Seperti diketahui, Rangga tewas dibacok saat hendak menyelamatkan ibunya dari aksi pemerkosaan.


Tak lama setelah peristiwa ini, sekitar sepekan usai Samsul ditangkap, kabar mengejutkan datang.


Samsul meninggal dunia di dalam sel tahanan. Dia dikabarkan tak mau makan dan mengalami sesak.


Baik Ayub maupun D masih enggan balik ke rumah mereka usai pulang dari rumah sakit beberapa waktu lalu.


Dia masih mengalami trauma berat akibat peristiwa tragis yang baru saja menimpa.


Sementara itu, jasad Samsul bakal dikebumikan di TPU Desa Alur Gading, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.

Next article Next Post
Previous article Previous Post