Pengakuan Buruh: Kami Lebih Takut Omnibus Law daripada Corona

Pengakuan Buruh: Kami Lebih Takut Omnibus Law daripada Corona

author photo
Pengakuan Buruh: Kami Lebih Takut Omnibus Law daripada Corona



Demonstrasi menolak Undang-undang Omnibus Law Ciptaker kembali digelar di Kota Bandung, Jawa Barat. Aksi mahasiswa dan buruh sore ini telah berkumpul di kawasan Diponegoro, depan Gedung DPRD Jawa Barat.


Sekitar pukul 15.00 WIB, massa buruh turut bergabung dengan mahasiswa. Mereka mulai melakukan long march dari kawasan Gasibu menuju Gedung DPRD.


Massa dari Serikat Buruh Mandiri Federasi Serikat Buruh Militan (SBM F SEBUMI) terlihat bergabung dengan sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Pasundan.


Para buruh juga melakukan aksi demonstrasi menolak pengesahan Undang-undang Omnibus Law Ciptaker (UU Ciptaker).


"Kami takut corona tapi lebih takut Omnibus Law yang telah disetujui DPR karena akan menyengsarakan masyarakat," kata salah satu perwakilan buruh menyampaikan orasinya.


Gelombang massa aksi semakin meluas setelah ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Indonesia bergabung demo di depan Gedung Sate. 


Para mahasiswa tampak mengenakan jas almamater mereka yang berasal dari Universitas Telkom, Polban, UPI, Unisba, Ikopin, dan lain-lain.


"Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia," ujar salah seorang koordinator aksi.


Akibat unjuk rasa ini, kendaraan di sekitaran Gasibu dan Sultan Tirtayasa dialihkan. Sementara Jalan Diponegoro ditutup oleh petugas.


Palu tetap diketok meski sepanjang pembahasan RUU ini, dihujani penolakan dari berbagai kalangan.


Pengambilan keputusan terhadap RUU Ciptaker sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Kamis (8/10). Namun, agenda itu dipercepat menjadi Senin.


Gelombang aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah. Umumnya, aksi unjuk rasa digalang oleh mahasiswa dan elemen buruh.


Mereka kecewa dengan sikap DPR dan pemerintah yang mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja menjadi undang-undang. 


Buruh yakin peraturan tersebut cenderung menguntungkan pengusaha ketimbang hak-hak pekerja.


Unjuk rasa dilakukan di Bandung, Lampung, Palembang, Surabaya, Bekasi, Semarang, Samarinda dan beberapa daerah lainnya.

Next article Next Post
Previous article Previous Post