Bak Sinetron, Nenek Ini Diusir Anak & Menantu Hingga Tidur di Emperan, Tetangga Diam-diam Beri Makan

Bak Sinetron, Nenek Ini Diusir Anak & Menantu Hingga Tidur di Emperan, Tetangga Diam-diam Beri Makan

author photo
Bak Sinetron, Nenek Ini Diusir Anak & Menantu Hingga Tidur di Emperan, Tetangga Diam-diam Beri Makan


Kisah pilu bak sinetron yang dialami seorang nenek bernama Sumarsih (59) viral di media sosial facebook


Nenek tua renta itu mengaku diusir oleh anak dan menantunya hingga tidur di emperan


Mulanya, Kisah viral itu diunggah oleh seorang netizen bernama Candy Christiana.


Dalam postingannya, Candy menceritakan kisah pilu yang dialami Sumarsih yang tinggal di sebuah rumah kontrakan daerah Bonorejo RT 04/ RW 17, Nusukan, Solo.


Ia tinggal bersama anak laki-laki,  menantu, dan beberapa cucunya. 


Menurut Candy, di usia senjanya, Sumarsih harus menghadapi kenyataan pahit yakni ia diusir anak dan menantunya dari rumah itu. 


Akibatnya, nenek renta itu harus tinggal dan tidur di emperan rumah kosong yang berada tak jauh dari rumah kontrakan itu, yakni Bonorejo RT 03/ RW 17, Nusukan Solo.


Menurut Candy, dia tahu kisah Nenek Sumarsih karena sering nongkrong di warung dekat rumah Sumarsih.


Candy mengatakan, Sumarsih sudah tinggal di emperan rumah kosong beberapa minggu. 


"Ibu sepuh tadi sebenarnya sudah tinggal di sana (emperan rumah) berhari-hari atau mungkin beminggu-minggu karena anak dan menantu mengusirnya," ucap Candy.


Menurut Candy, Sumarsih bahkan sempat mendapat perlakuan yang kurang pantas dari keluarganya saat dia tak tinggal lagi di rumah kontrakannya. 


Perlakuan itu didengar Candy dari penuturan teman-teman yang tinggal di daerah Bonorejo.


"Teman-teman di wedangan cerita, pakaiannya itu juga dikencingi sama cucunya, terus juga pernah dilempari batu-batu kecil," tutur Candy. 


"Pakaian-pakaiannya juga dibuang-buangi, ibunya pergi terus kembali lagi ke situ, pakaiannya dibuang lagi, balik lagi dibuang lagi," imbuhnya membeberkan. 


Candy mengungkapkan, Sumarsih tidak pernah diberi perhatian sama keluarga anak laki-lakinya itu. 


Bahkan soal urusan perut, Sumarsih harus mengandalkan uluran tangan tetangga-tetangganya. 


"Tetangga yang mau memberi makan jika ketahuan sama anaknya nanti dimarahi," ungkap Candy. 


"Penjual HIK, warung sate kere sampai kasihan sama ibu itu, kemudian sembunyi-sembunyi memberi makan, saat ketahuan anak dan menantunya dimarahi," tandasnya. 


Status dari Candy ini kemudian menjadi viral.


Bahkan, dari status Candy ini, kemudian timbul gerakan untuk menyelamatkan Sumarsih.


Sumarsih akhirnya dibawa ke Griya Palang Merah Indonesia (PMI) Peduli, Mojosongo, Solo. 


Candy mengemukakan, keputusan untuk membawa ke tempat perawatan itu merupakan inisiatif sejumlah warga Bonorejo.


Keputusan tersebut tercetus setelah perbincangan di Wedangan Dodo, Nusukan, Solo pukul 08.00 WIB. 


"Saya pergi ke Wedangan Dodo pukul 08.00 WIB, berbicara soal membawa Sumarsih ke sana, kemudian mereka sepakat membawa kesana," ujar Candy.


Candy mengungkapkan, sejumlah warga sudah menanyai Sumarsih terlebih dulu sebelum pembicaraan di wedangan itu.


"Teman-teman sudah tanya dulu ke ibunya, ternyata mau, mereka sepakat teman saya, saya minta foto ibunya, foto dikirimkan pak Martono, kemudian saya ceritakan kronologinya," ungkap Candy. 


"Tim datang ke lokasi sebelum pukul 10.00 WIB, mereka langsung datang naik mobik grand max ke lokasi," imbuhnya membeberkan. 


Tim yang tiba di lokasi langsung memeriksa kesehatan dan menghibur Sumarsih.


"Datang ke lokasi periksa kesehatan, langsung dihibur dipeluk-peluk, dikuatkan, ditanyain mau tidak tinggal di sana, kemudian ibunya tanya, mau ngapain di sana, boleh bantu-bantu masak, kemudian ibunya langsung mengiyakan, terus nangis," tutur Candy. 


Candy menuturkan, anak Sumarsih kemungkinan tahu ibunya dibawa menuju ke Griya PMI Peduli.


"Waktu dijemput, anak laki-laki tahu, tapi pura-pura tidak tahu," tandasnya.


Pengakuan Sumarsih


Di sisi lain, Sumarsih mengatakan kalau ia minggat dari rumah dengan niatan sendiri.


Ia melakukan itu, setelah mendengar menantunya, menginginkan dia pergi dari rumah.


Sumarsih mengatakan, pengusiran itu berawal dari pertengkaran antara anak laki-lakinya dengan istrinya pagi ini sekira pukul 05.00 WIB. 


"Pagi sudah bertengkar sama istrinya, terus saya bilang, sudahlah mengapa pagi-pagi ini bertengkar, terus saya diingatkan, ibu jangan ikut-ikut," tutur Sumarsih. 


Sumarsih menduga pertengkaran itu karena menantunya menginginkan dirinya untuk pergi dari rumah. 


"Menantu saya minta saya pergi atau dia yang pergi, tapi itu hanya saya dengarkan saja, tidak saya jawab, hanya saya dengarkan," terangnya.


Sumarsih mengaku dia langsung merapikan pakaian-pakaian yang bisa dia bawa. 


"Saya merapikan pakaian, terus saya bilang : 'tidak usah bertengkar, aku pergi saja'. Tapi (saat itu) saya tidak tahu mau pergi ke mana, ke tempat siapa," akunya.

Next article Next Post
Previous article Previous Post