Sejak abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20, Banyak warga Indonesia telah menginjakkan kaki di Tanah Haram Makkah dan Madinah.
Selain untuk menunaikan ibadah haji, juga dalam rangka menuntut ilmu.
Kemudian mereka tidak kembali ke Tanah Air dan memutuskan untuk menetap di Arab Saudi dan memperoleh kewarganegaraan Saudi.
Beberapa dari mereka menikahi pria atau wanita Saudi dan tinggal secara permanen di Arab Saudi.
Anak keturunannya di Arab Saudi saat ini dikenal dengan nama keluarga, yang berasal dari asal usul leluhur di Indonesia.
Seperti dari garis keturunan dari Jawa, Banten, Madura, Aceh, Palembang, Indragiri, Bugis, Makasar, Mandar, Banjar, dan wilayah lain di Indonesia.
Sebagai contoh, nama-nama belakang orang Saudi seperti Minangkabawi berarti Minangkabau, Al Fadani dari Padang, Al-Bantani dari Banten, Filimbani dari Palembang, serta banyak lainnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur meyakini bahwa 50% penduduk Makkah merupakan keturunan Indonesia.
Meskipun pada umumnya tinggal di daerah Hijaz; Makkah, Jeddah dan Madinah, kini mulai tersebar sampai ke Riyadh dan Sharqiyah.
Sebagian keturunan Indonesia tersebut, belum pernah menginjakkan kaki di Tanah Air.
Bahkan, ada yang tidak mengerti bahasa Indonesia.
Yang menjadi sangat spesial adalah warga Saudi keturunan Nusantara yang menjadi orang ternama di Kerajaan Arab Saudi. Mereka di antaranya;
Syaikh Abdul Hamid Al Khatib
Beliau adalah putra Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Duta Besar Kerajaan Saudi untuk Pakistan di era Raja Abdul Aziz.
Ketika Indonesia merdeka, Raja Abdul Aziz menunjuk beliau untuk memimpin delegasi mewakili kerajaan pada upacara serah terima kekuasaan Belanda ke Indonesia.
“Arab Saudi adalah negara jazirah Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujar Gatot Abdullah Mansyur, sebagaimana dikutip Republika.
Syaikh Anis Thahir
Guru Besar ilmu hadits di Universitas Islam Madinah, sekaligus pengajar di Masjid Nabawi.
Ayah beliau berasal dari Lampung, adapun ibu beliau berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
Muhammad Shalih Bantan
Menteri Haji dan Umrah sejak tahun 2016 sampai sekarang. Seorang ahli IT yang dipercaya Raja Salman untuk menerapkan e-Hajj, dengan Indonesia sebagai pilot project-nya.
Syaikh Muhammad Yasin Al Fadani
Beliau memiliki kunyah, Abu Al-Faid, dengan nama lengkap Muhammad Yassin Bin Muhammad Issa Al-Fadani.
Lahir di Makkah, salah satu ulama terkemuka Ahlu Sunnah bermadzhab As-Syafi’i. Beliau terkenal sebagai ahli ilmu hadits dan sanad, digelari sebagai “”alamul al-muhaditsin, musnidud dunia.”