Luhut Sebut Pakai TKA China karena Tenaga Kerja Lokal Pendidikannya Rendah

Luhut Sebut Pakai TKA China karena Tenaga Kerja Lokal Pendidikannya Rendah

author photo
Luhut Sebut Pakai TKA China karena Tenaga Kerja Lokal Pendidikannya Rendah


Polemik datangnya tenaga kerja asing (TKA) asal China di Indonesia masih terus berlanjut.

Khususnya nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang disebut-sebut mendukung untuk mendatangkan TKA asal China tersebut.

Bahkan, belakangan, Luhut menyebut alasannya mendatangakan TKA asal China dalam proyek strategis nasional (PSN).

Bahwa tenaga kerja lokal atau penduduk setempat di kawasan proyek tersebut masih berpendidikan rendah

Hal itu disampaikan Luhut di hadapan ratusan ekonom yang hadir secara virtual, dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom, Selasa (15/9/2020).

Luhut berdalih tenaga kerja lokal di kawasan proyek tersebut masih berpendidikan rendah, sehingga TKA asal China dibutuhkan.

"Kita lihat banyak daerah-daerah (penghasil sumber) mineral kita pendidikanya tidak ada yang bagus. Jadi kalau ada banyak yang berteriak tidak pakai (tenaga kerja) kita, lah penduduk lokalnya saja pendidikannya enggak ada yang bagus. Misalnya saja matematika rendah," kata Luhut.

Luhut memastikan, ketika adanya investasi asing masuk ke Indonesia dan ingin mengelola sumber daya alam, harus mengikuti beberapa aturan.

Pertama, ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang canggih.

Kedua, transfer ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi (transfer knowledge).

"Transfer teknologi, itu mimpi saya. Kita harus selalu bicara dengan orang luar harus ada transfer teknologi. Enggak boleh dong dia hanya ambil saja," katanya.

Terakhir, sebut Luhut, perjanjian kerja sama dengan negara luar harus menerapkan business to business (B2B) dan menghindari government to government (G2G) untuk mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Jadi kita jangan mencari-cari kekurangan. Saya tentu tidak sempurna, di sana sini kurang. Tetapi yang saya lakukan ini menurut hemat saya dengan dibantu anak-anak muda di kantor saya ini kita lakukan perhitungan betul-betul sangat baik sekali," ungkapnya.

Dia pun menjelaskan, proyek smelter yang kini di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tersebut telah menunjukkan adanya perkembangan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja.

"Kalau Anda tanya seperti di Konawe, itu bupatinya bilang sama saya pertumbuhan ekonominya 9,2 persen sekarang. Lapangan kerja semua di daerah kami (Konawe) itu kerja semua sekarang," katanya.

Selain itu, lanjut Luhut, Kampus Politeknik juga dibangun di Konawe.

Diharapkan, adanya Kampus Politeknik ini akan meningkatkan mutu pendidikan warga di sana.

"Politeknik kami buat juga sekarang di sana, yang dulu tidak ada Politeknik. Sekarang kita perbaikin pendidikan SLTP, SMAnya supaya bisa masuk Politeknik. Saya sekali lagi, senang bapak ibu sekalian pengen lihat ke lapangan, lihat sendiri apa yang terjadi di sana," katanya.
Next article Next Post
Previous article Previous Post