Viralnya aksi ormas Banser menginterogasi kyai yang dituduh menyebarkan ajarah khilafah ditanggapi oleh ulama NU.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Rembang, Pasuruan Jawa Timur.
Dalam video yang diunggah akun NU Garis Lurus pada Selasa (22/8), ulama NU menyatakan tidak ridho dan mengecam tindakan Banser tersebut.
"Saya sebagai warga NU, keturunan asli orang NU, pendidikan dari SD-MTS sampai pondok pesantren adalah kultur pendidikan NU dan saya juga mengkaji kitab-kitab Ahlussunnah wal Jamaah." katanya.
Tindakan banser tersebut, menurutnya tidak sopan dan kasar. karena kyai yang diinterogasi itu belum ditetapkan status hukumnya oleh pengadilan.
"Saya sangat tidak ridho bahkan saya mengecam tindakan tidak sopan Banser yang dengan kasar menginterogasi dan memaksa seorang kyai membuat pernyataan. Padahal kyai tersebut belum diadili, belum disidang dan belum ditetapkan status hukumnya”, ungkapnya.
Ia mengimbau umat Islam Indonesia untuk menjaga kerukunan umat beragama.
“Sadarlah wahai umat Islam, kerukunan umat beragama kita sedang dikoyak-koyak, karena kekuatan Islam di indonesia adalah kekuatan yang sangat dominan untuk keutuhan NKRI”, terangnya.
Ia juga mengingatkan ormas Banser untuk menunjukkan akhlak yang baik serta menjaga perilakunya agar tidak merusak citra para ulama.
“Jangan diulangi, tunjukkan akhlakul karimah, Banser adalah penjaga ulama. Jangan sampai menodai garis-garis khittah para ulama”.