Denny: Yang Gila Itu Orang yang Tiap Tahun Sibuk Isu PKI

Denny: Yang Gila Itu Orang yang Tiap Tahun Sibuk Isu PKI

author photo
Denny: Yang Gila Itu Orang yang Tiap Tahun Sibuk Isu PKI


Kasus penusukan yang dilakukan Alfin Andrian (AA) terhadap Syekh Ali Jabar (SAJ) masih menjadi sorotan publik. Pegiat media sosial Denny Siregar membuat cuitan menanggapi insiden tersebut

Alfin disebut-sebut merupakan pemuda yang "gila" atau alami gangguan jiwa oleh orang tuanya. Sejak 4 tahun lalu, ia disebutkan memiliki kelaian tersebut.

Denny pun mengungkap pendapatnya tentang perbedaan gila dan schizofrenia. Di akhir catatannya, ia menulis: "Menurut saya yang gila itu adalah orang yang tiap tahun sibuk dgn isu PKI tapi ga pernah bisa menunjukkan PKInya dimana. Orang2 ini yang juga sibuk cocoklogi apa2 dihubungkan dgn isu bangkitnya PKI. Mirip2 dgn orang yang utopia dgn mimpi khilafah."

Berikut catatan lengkap Denny Siregar:

ALFIAN, GILA ATAU SCHIZOFRENIA ?

Saya ingat beberapa waktu lalu digeruduk sekelompok orang di kantor. Mereka tersinggung dgn tulisan saya yang menyebutkan "orang gila".

Meski tulisan itu tidak langsung menunjuk kepada mereka, kelompok orang itu ingin saya merevisi stigma jelek "orang gila". Mereka ingin saya menggantinya dgn kata "orang dgn gangguan jiwa".

Saya tidak paham, apa bedanya ? Ternyata bagi mereka itu bedanya besar. Karena "gangguan jiwa" adalah sebuah penyakit, sedangkan "gila" adalah stigma.

Mereka sendiri adalah kelompok orang dgn penyakit schizofrenia. Schizofrenia sederhananya adalah penyakit halusinasi atau delusi, dimana pada waktu tertentu mereka seperti mendengar bisikan atau dorongan melakukan sesuatu.

Sering juga mereka spt berbicara sendiri, seolah ada orang disampingnya. Dan karena keanehan itu, banyak orang menganggap mereka gila.

Jadi, ketika orang tua Alfian, yang menusuk Syaikh Ali Jaber, bilang bahwa anaknya sudah gila 4 tahun lalu, saya berasumsi bahwa yang dimaksud orangtuanya adalah Schizofrenia.

Para pengidap Schizofrenia, sama seperti kita. Juga punya akun medsos, sering selfie dan sosialisasi seperti kita. Sungguh, ga ada bedanya. Cuma pada waktu tertentu, mereka spt punya dorongan kuat utk melakukan sesuatu. Ya, mungkin seperti Alfian, yang tiba-tiba merasa harus mengambil pisau di rumah dan menusuk Syaikh Ali Jaber di Lampung.

Jangan berfikiran bahwa yang dimaksud "orang gila" itu seperti orang dijalan yang tidak terurus. Itu salah besar, ya karena stigma itu.

Ingat film "Beautiful Mind"nya Russel Crowe ? Seorang ahli matematika yang sering bicara sendiri dan mengidap Schizofrenia. Dan sering disangka gila. Dia jenius dan berpakaian rapih, seperti orang2 disekitarnya.

Saya rasa benar, kita harus mulai membedakan kata gila dgn orang dgn gangguan jiwa.

Menurut saya yang gila itu adalah orang yang tiap tahun sibuk dgn isu PKI tapi ga pernah bisa menunjukkan PKInya dimana. Orang2 ini yang juga sibuk cocoklogi apa2 dihubungkan dgn isu bangkitnya PKI. Mirip2 dgn orang yang utopia dgn mimpi khilafah.

Mereka selain gila juga bebal. Mana jelek, idup lagi. Lah, kok jadi curhat ya...

Udah ah, mau seruput kopi.

Sebelumnya diberitakan, nasib nahas menimpa pendakwah besar asal Arab Saudi, Syekh Ali Jaber saat mengisi ceramah pada Minggu, 13 September 2020 kemarin di Kecamatan Tanjung Karang Barat, Lampung. Kini, identitas pelaku terungkap, ia bernama Alfin Andrian (24) lahir pada 1 April 1996.

Siapa sesungguhnya Alfin dan apa motifnya, hingga kini masih menjadi misteri yang dinanti-nanti warganet.

Gangguan jiwa sejak 4 tahun lalu


Sebelumnya diberitakan, insiden penikaman yang tertangkap kamera panitia itu menunjukan aksi AA mengayunkan diduga pisau ke badan Syekh Ali Jaber, sebelum Syekh berhasil menghindar.

Kejadian yang terjadi sekira pukul 17:20 WIB, terlihat AA berlari naik ke panggung mendatangi Syekh Ali Jaber dan menusuknya dengan brutal.

Sontak, insiden itu mengundang kemarahan jemaah. Beberapa membantu mengantakan Syekh ke pusat kesehatan terdekat, sedangkan yang lain sibuk mengeroyok pelaku sebelum digiring ke kantor polisi.

Berdasarkan pantauan instagram @undercover, terbongkar motif penyerangan pelaku.

Orang tua AA mengungkapkan kepada pihak berwajib bahwa sang anak telah menderita gangguan jiwa sejak 4 tahun yang lalu.

Kini, polisi tengah mendalami penyebab lain yang melatarbelakangi aksi penikaman pelaku selain lantaran gangguan jiwa yang di deritanya sedari lama.

Kepolisian Daerah Lampung bakal memeriksa kejiwaan pelaku penusukan Syekh Ali Jaber.

"Orang tua pelaku menyebut anaknya gangguan jiwa. namun dari kepolisian tidak bisa menerima pengakuan ini begitu saja," kata Kepala Kepolisian Daerah Lampung Inspektur Jenderal Purwadi Arianto, Ahad, 13 September 2020.

Polres Bandar Lampung telah mengundang dokter dari rumah sakit jiwa untuk pemeriksaan awal.

Rencananya, hari ini, polisi akan memeriksa lebih intens kondisi kejiwaan pria itu di Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa Lampung.

Penikaman Syekh Ali oleh orang tidak dikenal terjadi pada Ahad sore sekitar pukul 17.20. Saat itu, ulama kondang ini sedang mengisi acara satu juta hafidz di Masjid Falahuddin di Kelurahan Sukajawa, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.

Baca Juga:

"Untuk motifnya kami masih dalami karena ada kesulitan menangkap jawaban pelaku. Tapi menurut keterangan dokter kejiwaan yang kami undang untuk pola pikirnya bagus, ada tanya, ada jawab, namun isi pikirannya ini yang sulit," kata dia dinukil tempo.co.
Next article Next Post
Previous article Previous Post