Terlanjur Koar-Koar Seantero Kampung Bakal Sumbang 10 Kambing Kurban, Pria Ini Akhirnya Gigit Jari dan Tanggung Malu Sendiri

Terlanjur Koar-Koar Seantero Kampung Bakal Sumbang 10 Kambing Kurban, Pria Ini Akhirnya Gigit Jari dan Tanggung Malu Sendiri

author photo
Terlanjur Koar-Koar Seantero Kampung Bakal Sumbang 10 Kambing Kurban, Pria Ini Akhirnya Gigit Jari dan Tanggung Malu Sendiri


Warga Cianjur heboh adanya sebuah rumah mewah di Kampung Limbangan, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, yang digeruduk ratusan warga yang diduga menjadi korban penipuan arisan Lebaran, Jumat (31/7/2020) sore.

Para korban mengaku beragam paket arisan ditawarkan oleh CV Hoki Abadi dengan penanggungjawab AN mulai dari arisan umrah, motor, sapi, domba, sampai perlengkapan rumah tangga dan peralatan elektronik.

"Ada paket, motor, hewan kurban, umrah, sampai perlengkapan rumah tangga, ada uang yang sudah diserahkan dari saya aja sekitar Rp 500 juta," ujar seorang korban Hendra Ardiansyah (30) warga Cianjur Solokpandan, yang turut berada di rumah AN.

Hendra mengatakan, ia sebagai reseller paket dan mempunyai 100 anggota.

Kebanyakan angotanya mendaftar untuk paket umrah, hewan kurban, dan peralatan rumah tangga.

"Dua tahun ke belakang lancar, ada yang berangkat umrah, ada yang dapat motor N Max, dan ada yang dapat hewan kurban," kata Hendra.

Hendra mengatakan, yang membuat tergiur adalah arisan domba hanya Rp 15 ribu per bulan dan setahun dapat satu ekor domba, paket umrah hanya Rp 500 ribu per bulan dan setahun sudah berangkat umrah.

"Korban ditawarkan investasi dengan iming-iming Rp 15 ribu per bulan dapat satu domba selama satu tahun," katanya.

Hendra mengatakan, awal terciumnya gelagat tak jelas pada Ramadan kemarin.

Banyak paket yang tak cair sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.

"Mulai muncul alasan Covid-19, katanya umrah tak bisa karena Covid-19, lalu paket lainnya juga menyusul tak jelas," kata Hendra.

Ia mengatakan, sepengetahuannya perjanjian dengan ketua tanggal 31 Juli akan melunasi semua paket, makanya para reseller mendatangi rumah penanggungjawab.

"Kami tunggu sampai pukul 12 malam kalau tak ada kami akan tempuh jalur hukum," katanya.

Dugaan korban penipuan beragam arisan mulai dari umrah, motor N Max, dan hewan kurban diduga berjumlah ribuan.

Hal tersebut dikatakan para reseller yang menjadi korban.

Setiawan (35) warga Sukaraja, Sukabumi mengatakan, sang penanggungjawab membentuk 80 orang ketua.

Satu ketua bisa memegang sampai puluhan reseller.

Lalu dari satu reseller bisa menghimpun anggota 100 sampai 200 anggota yang ikut arisan.

"Saya ikut arisan kambing 8, lalu ikut arisan televisi, ikut arisan handphone, dan ikut arisan dispenser," kata Setiawan di rumah AN yang ia kunjungi karena penasaran barang dan hewan kurban tak kunjung datang.

Setiawan mencontohkan, siapa yang tak tergiur dengan iming-iming bayar Rp 15 ribu per bulan bisa dapat satu ekor domba dalam setahun.

Lalu bayar Rp 500 ribu per bulan bisa dapat motor N Max dalam setahun.

"Saya yakin nominalnya kalau dihimpun semua ini akan menjadi angka yang fantastis, pasalnya selain menyasar warga biasa, banyak juga pekerja pabrik yang ikut, bisa dibayangkan berapa jumlahnya," katanya.

Kejadian tak menyenangkan juga dialami seorang korban.

Lama ditunggu 10 ekor domba yang akan dijadikan hewan kurban tak kunjung datang.

Adam (45) warga Pasirhayam yang ikut paket domba 10 ekor akhirnya mendatangi rumah penanggungjawab AN yang berada di Kampung Tipar Wetan, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Adam terperanjat kaget karena di rumah tersebut sudah ada ratusan orang lainnya yang bernasib sama dengan dirinya.

Ia menduga kedatangan ratusan warga tersebut juga karena penasaran dengan janji tanggal 31 cair.

"Saya malu sama tetangga dan warga, saya sudah bilang mau kurban 10 ekor domba tahun ini, tapi sampai siang setelah salat hewan yang dijanjikan tak kunjung datang, makanya saya ke sini," kata Adam.

Adam termasuk korban yang tergiur, ia ikut paket Rp 150 per bulan untuk dapat domba.

"Diam di rumah pun malu tadi, karena sudah banyak bicara mau kurban 10 ekor, saya pikir ini yang terbanyak karena 10 ekor," katanya.

Adam mengatakan, ia akan menempuh jalur hukum karena merasa dirugikan dari sisi finansial dan sosial di masyarakat.

"Saya akan tetap menempuh jalur hukum, saya sudah dirugikan dari sisi finansial dan dari sisi sosial karena sudah berjanji kepada warga, saya sungguh malu," katanya.

Pihak kepolisian dari Polsek Cianjur, unsur TNI, dan Dalmas Polres Cianjur berjaga di rumah mewah penanggungjawab arisan, AN, yang digeruduk oleh ratusan warga yang merasa tertipu.

Kabagops Polres Cianjur, Kompol Warsito, mengatakan pihaknya hanya menjaga kondusivitas dan ketertiban warga jangan sampai anarkistis.

"Kami mendapat keterangan mereka masih menunggu sampai pukul 12 malam untuk melapor," katanya saat berjaga di Rumah AN.

Menurut Warsito, jika tetap berkumpul hal tersebut tak menyelesaikan masalah.

"Kalau kumpul seperti ini tak menyelesaikan masalah, kami mendengar di sini diduga ada kasus penipuan, kami menunggu karena korban belum ada yang melapor," katanya.

Ia mengatakan, siapa yang ditipu dan menipu harus jelas dulu.

"Sampai saat ini kami sudah mengarahkan ke agen untuk melapor," katanya.

Ia mengatakan, kebanyakan yang datang ke rumah AN adalah perantara, dari ketua.

"Banyak yang tak tahu dan belum bertemu dengan AN. Mereka ini perantara dari ketua jadi tak berhubungan langsung dengan AN," katanya.

Warsito mengatakan, pihak kepolisian akan terus berjaga di rumah yang digeruduk oleh ratusan warga yang merasa tertipu ini.

Pemilik rumah mewah dikenal tertutup oleh para tetangga.

Banyak yang terkejut ketika ratusan orang datang dengan mobil dan motor ke rumah tersebut.

Saking tak cukupnya parkir kendaraan di Jalan Limbangansari, beberapa halaman rumah warga jadi lahan parkir.

"Saya kurang tahu Pak, pemilik rumah dikenal tertutup di antara tetangga," ujar Dadan (45) yang rumahnya berada tak jauh dari rumah yang digeruduk.

Seorang tetangga lainnya mengatakan hal yang sama.

Beberapa di antaranya bahkan ada yang menduga jika rumah tersebut memiliki usaha pengiriman karena sering keluar masuk mobil boks. (*)

Next article Next Post
Previous article Previous Post