Jokowi: Kita Harus Waspada Gelombang Kedua Covid-19

Jokowi: Kita Harus Waspada Gelombang Kedua Covid-19

author photo
Jokowi: Kita Harus Waspada Gelombang Kedua Covid-19


Presiden Joko Widodo meyakini ekonomi Indonesia akan bangkit pada tahun depan. Namun Indonesia harus mewaspadai jangan sampai muncul gelombang kedua Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, dari Istana Bogor, Selasa (28/7/2020).

Jokowi menyebutkan, ekonomi dunia saat ini tengah dilanda ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara.

Baca juga: Baru 19 Persen, Jokowi Akui Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19 Belum Optimal

Namun, sejumlah lembaga seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD sudah memprediksi ekonomi akan kembali tumbuh tahun depan.

"Bahkan IMF memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 5,4 persen. Ini sebuah perkiraan yang apa sangat tinggi menurut saya. Bank Dunia 4,2 persen. OECD 2,8 sampai 5,2 persen," kata Jokowi.

Presiden Jokowi pun optimis ekonomi RI akan tumbuh diatas angka tersebut. Sebab, perekonomian Indonesia saat ini juga tidak separah negara-negara lain.

"Saya kira kalau perkiraan ini betu,l kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Dan Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok," kata Jokowi.

Jokowi menyebut kabar baik ini patut disyukuri. Namun ia mengingatkan jajarannya untuk tetap mewaspadai gelombang kedua Covid-19.

"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap resiko terjadinya gelombang kedua, second wave, dan masih berlanjutnya sekali lagi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," kata dia.

Tak Boleh Kendur!


Presiden Joko Widodo memastikan, penanganan Covid-19 di sektor kesehatan tetap menjadi prioritas pemerintah.

Ia menegaskan, penanganan Covid-19 di sisi kesehatan tak boleh mengendur sedikit pun hingga vaksin penangkal virus corona Sars-Cov-2 tersedia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Jokowi mengatakan, dibentuknya komite ini adalah untuk mengintegrasikan kebijakan penanganan pandemi di sektor kesehatan dan ekonomi.

Namun, ia ingin sektor kesehatan tak dikesampingkan.

"Penanganan kesehatan menjadi prioritas, tidak boleh mengendur sedikit pun. Aura krisis kesehatan ini harus terus digaungkan sampai nanti vaksin tersedia dan bisa digunakan secara efektif," kata Jokowi.

Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan asal China Sinovac memasuki uji klinis fase 3 di Indonesia pada Agustus tahun ini.

Vaksin itu diperkirakan baru bisa diproduksi massal dan tersedia pada tahun depan.

Menurut Jokowi, sampai vaksin tersedia untuk publik, pemerintah akan terus bekerja keras untuk menekan penyebaran Covid-19.
Next article Next Post
Previous article Previous Post