Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu

Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu

author photo
Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu


Entah setan apa yang merasuki akal sehat para penipu kakek yang sudah tua renta ini.

Tega-teganya mereka memanfaatkan kelemahan orang lain demi mengeruk keuntungan pribadi yang tak seberapa.

Ada perasaan marah, sedih, sekaligus kasihan saat membaca kisah yang menimpa para kakek di bawah ini.

Padahal, mereka berjualan dengan cara bersusah payah hanya untuk mencukupi hidupnya sehari-hari, mencari rupiah demi sesuap nasi. Meski umur mereka sudah tak lagi muda.

Seperti kisah kakek Mistam, seorang kakek tunanetra yang kesehariannya berjualan bensin eceran di warung kecil miliknya.

Beberapa kisah yang dibagikan oleh akun Instagram @silihasahsilihasuhsilihasih itu, mengingatkan akan perjuangan lainnya dari mereka yang telah sepuh, namun tetap gigih berjualan.

Sayang, kerja keras mereka di masa tua itu sering dimanfaatkan oleh beberapa orang yang tak punya hati lewat cara-cara kotor untuk mengambil keuntungan.

Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut ini.


Kakek penjual bensin yang sering ditipu pembeli

Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu


Kakek Mistam ini merupakan seorang penyandang tunanetra yang sehari-harinya berjualan bensin eceran di warung sederhana miliknya.

Kekurangan secara fisik itu justru dimanfaatkan oleh pembeli berhati iblis yang tega menipu dirinya.

Mulai dari membayar uang yang tak sesuai dengan jumlah bensin yang dibeli, hingga meminjam jerigen miliknya namun tak dikembalikan.

Penjual rokok sederhana yang dibayar dengan uang mainan

Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu


Seorang kakek renta penjual rokok di Kawasan Jalan Juanda Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, sempat viral berberapa waktu lalu lantaran ditipu pembeli dengan uang mainan.

Kakek yang diketahui bernama Suroso itu tertipu pembeli yang datang membeli rokok di warungnya dengan uang palsu senilai Rp 400 ribu.

Uang Rp 300 ribu milik Abah Adah raib dicuri orang

Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu


Nasib kurang beruntung menimpa seorang kakek penjual es yang bernama Abah Adah.

Lewat unggahan akun Instagram @silihasahsilihasuhsilihasih, diceritakan bahwa sang kakek kehilangan uang Rp 300 ribu tabungannya dari hasil penjualan es karena dicuri orang.

Ironisnya, uang 300 ribu tersebut rencananya mau digunakan buat bayar kontrakan.

Pembeli tega dua kali menipu seorang kakek dengan uang palsu

Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu


Seorang kakek pedagang buah menjadi korban penipuan uang palsu sekaligus kehilangan uang asli miliknya.

Menurut cerita yang diunggah oleh akun Instagram @indopostofficial, kakek tersebut tertipu sebanyak dua kali lewat orang yang sama dengan uang pecahan Rp 50 ribu palsu untuk membeli dagangan, dan uang pecahan Rp 100 ribu yang ditukarkan dengan 2 lembar Rp 50 ribu asli. Total, sang kakek tertipu Rp 150 ribu.

Kakek penjual pisang yang uangnya dirampok sebesar Rp 1,1 juta

Para Kakek Renta Ini Tertipu Saat Berjualan, Tabungan Diambil hingga Dibayar Uang Palsu


Kisah miris lainnya juga Kakek Suratman, seorang pedagang buah pisang dengan gerobak dorong. Uang sebesar Rp 1,1 juta yang ditabungnya hilang karena dirampok 3 orang pembeli.

Saat itu, si kakek diminta untuk bertransaksi di dalam mobil karena pisangnya hendak di beli. Nahas, ia kemudian dirampok hingga kehilangan uang Rp 1,1 juta yang dikantonginya.

Kok tega banget ya mereka menipu kakek yang sudah tua renta ini, Apa mereka tidak kasihan melihat mereka masih harus bekerja keras di usia yang sudah tidak lagi muda.

Semoga para pembaca terketuk hatinya dan ikut membeli jika melihat kakek kakek yang sudah tua tapi masih tetap berjualan.

Mereka sebenarnya hanya ingin mencari sesuap nasi demi menyambung hidup sehari-hari, bukan mau mencari kekayaan sebesar-besarnya dari berdagang yang tak seberapa nilainya.


Next article Next Post
Previous article Previous Post