Mertua Selalu Pilih Kasih, Aku Harus Bagaimana?

Mertua Selalu Pilih Kasih, Aku Harus Bagaimana?

author photo
Mertua Selalu Pilih Kasih, Aku Harus Bagaimana?


Assalaamualaikum

Saya ibu rumah tangga usia saya 32 tahun, saya sudah menikah selama 10 tahun, saya baru 2 tahun ikut suami pindah ke rumahnya di Jawa dan hidup bersama satu rumah dengan mertua saya, kebetulan bapak mertua saya stroke tidak bisa jalan dan bicara, ibu mertua saya masih sehat, suami saya 5 bersaudara dia nomor 3 dan laki-laki sendiri.

Saya terkadang bingung melihat tingkah laku ibu mertua saya yang selalu pilih kasih terhadap anak dan cucunya, terkadang saya sampe menangis kalau melihat ketidakadilan di rumah, memang kakak dan adik ipar saya tidak satu rumah dengan saya tapi walaupun begitu, ibu mertua saya selalu menyayangi anaknya yang perempuan dibanding suami saya, dan cucunya yang lain bukan anak saya.

Kira-kira apa yang harus saya lakukan di sini, saya sudah mau mengurus bapak yang stroke dari makannya sampai mengurusi pupnya, tolong bagaimana saya harus bersikap? (Nanda)

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Apa yang kamui lakukan sungguh luar biasa, merawat orangtua suami, anggaplah merawat orangtua sendiri, pahalanya sungguh amat besar. Bahkan bisa jadi Allah telah menyiapkan surga untuk Nanda jika ikhlas. Maka, sayang sekali jika keikhlasan Nanda harus ternodai hanya karena sikap ibu mertua yang kurang menyenangkan.

Memang berhubungan dengan mertua merupakan tantangan tersendiri buat para istri, apalagi jika tinggal serumah.

Banyak hal yang menyebabkan sikap mertua berbeda dalam menghadapi menantu laki-laki ataupun menantu perempuan. Demikian juga sikapnya terhadap cucu-cucu.

Dalam kisah yang Nanda sampaikan, memang tidak detail dijelaskan bentuk perlakuan tidak adilnya seperti apa. Apakah benar itu merupakan ketidakadilan, atau Nanda yang terbawa perasaan sehingga menilai sikap mertua tidak adil.

Namun demikian coba diskusikan baik-baik dengan suami mengenai perasaan Nanda, apakah ada kemungkinan Nanda beserta suami dan anak-anak tinggal di rumah terpisah sehingga tak perlu satu atap dengan mertua?

Jika ternyata tak memungkinkan, cobalah untuk lebih pedekate pada ibu mertua dan menanyakan baik-baik perihal ketidakadilan yang Nanda rasakan sebenarnya apa penyebabnya.

Kalau menurut Nanda hal tersebut sulit untuk dikomunikasikan langsung dengan ibu mertua, atau bisa membuat hubungan makin renggang. Cobalah sementara untuk berdamai dengan keadaan.

Terkadang kita merasa orang tidak adil terhadap kita karena memiliki tuntutan terhadap orang tersebut, atau kita membandingkan sikap orang tersebut pada diri kita dan pada orang lain.

Coba lepaskan tuntutan Nanda terhadap mertua, "Ibu mertua harusnya begini begitu terhadap saya, saya kan sudah membantu mengurusi bapak!"

Atau hentikan terlebih dahulu kebiasaan membandingkan sikap mertua pada suami Nanda dan pada anak-anaknya yang perempuan. "Kenapa ke suami dan anak saya kok sikapnya begini, sedangkan ke cucunya yang lain lebih baik!"

Jika Nanda sudah menghilangkan ekspektasi/ tuntutan, dan sudah berhenti membandingkan sikap mertua, in syaa Allah akan bisa lebih ikhlas berdamai pada keadaan.

Dan jika sudah sampai pada kondisi hati yang damai dan ikhlas, in syaa Allah Nanda akan temukan sikap ibu mertua yang terasa tidak adil ternyata tak ada apa-apanya dibandingkan surga Allah yang sudah menanti Nanda, in syaa Allah.
Next article Next Post
Previous article Previous Post