Akhir Hidup Mustafa Kemal Ataturk, Si Tangan Besi 'Pengkhianat Islam' yang Menjadi Bapak Orang Turki

Akhir Hidup Mustafa Kemal Ataturk, Si Tangan Besi 'Pengkhianat Islam' yang Menjadi Bapak Orang Turki

author photo
Akhir Hidup Mustafa Kemal Ataturk, Si Tangan Besi 'Pengkhianat Islam' yang Menjadi Bapak Orang Turki


Anda tahu siapa Mustafa Kemal Ataturk ?

Dialah Presiden Pertama dari Republik Turki Sekuler.

Dia-lah dalang di balik kacaunya Khilafah Utsmani sampai Khilafah Utsmani harus runtuh pada 3 Maret 1924.

Ia lahir di Selânik (sekarang Thessaloniki, Yunani) pada 19 Mei 1881.

Dan ketika Mustafa Kemal Ataturk berkuasa di Turki, dia menjadi diktator pertama dalam dunia Islam. Dia memerintah dengan tangan besi.

Habis semua umat Islam dalam genggaman tangannya. Tangannya berlumuran darah umat Islam yang menghendaki agar Khilafah Utsmani kembali menghiasi jagat dunia.

Mustafa Kemal yang Diduga Membenci Islam


Pertama adalah pemberlakukan adzan berbahasa Turki di masa kekuasaannya. Hal ini tentu saja sangat kontroversial dan mengada-ada.

Aturannya, adzan harusnya tetap dalam bahasa Arab, termasuk bacaan-bacaan dalam sholat. Aturan berikutnya yang membuatnya terkesan seolah membenci Islam adalah mulai menghapuskan sistem-sistem yang berbau keislaman di berbagai sisi. Ia kemudian mengadopsi sistem barat sebagai penggantinya.

Mustafa Kemal juga menghapus segala bentuk hukuman syariah. Dia yang menghapus hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi pezina, hukum qishosh bagi pembunuh, lalu digantinya dengan hukuman penjara.

Tak hanya itu, Mustafa Kemal juga menghapus hukum waris, menyamaratakan ahli waris laki-laki dengan ahli waris perempuan, menghapus hukum wajibnya hijab bagi muslimah, mengubah Masjid Hagia Sophia menjadi museum, kalimat adzan diganti menjadi bahasa Turki, menggalakkan minum minuman beralkohol di tempat umum, dan mengganti majelis-majelis ilmu dengan tempat-tempat lokalisasi pelacuran dan diskotik.

Tak hanya mengubah sistem khilafah Islam menjadi sekuler, Mustafa Kemal juga memiliki sifat sombong sebagaimana Fir’aun.

Dalam suatu kesempatan, Mustafa Kemal berpidato dihadapan para tentara eks tentara Khilafah.

Dalam pidatonya itu, Mustafa Kemal membanggakan dirinya, dengan berkata “Kini sekarang siapa yang berkuasa, aku atau Tuhan?”

Dengan perasaan takut, para tentara itu serentak mengucapkan, “Andalah paduka yang kami takutkan sekarang”

Mendengar jawaban dari para tentara itu, senyum kesombongan mengukir di bibir Mustafa Kemal.

Rumor Kematian Mustafa Kemal yang Sangat Buruk


Tapi semua itu berhenti ketika periode akhir Oktober 1938.

Saat itu, Banyak rumor yang mengatakan Mustafa Kemal mendapatkan kematian yang sangat buruk.

Di masa ajalnya ia mengalami sakit yang amat parah. Ia divonis menderita sirosis parah di livernya oleh tim dokter.

Penyakit tersebut akibat gaya hidupnya yang menjadi peminum berat.

Menurut laman Wikipedia, Dalam sehari, Mustafa biasa menghabiskan setengah liter rakı alias alkohol khas Turki.

Akibat gaya hidupnya yang bertentangan dengan ajaran Islam tersebut, Perutnya membuncit dan banyak cairan yang keluar dari lubang-lubang tubuhnya.

Cairan aneh berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti.

Untuk mengeluarkan cairan dalam tubuhnya, dokterpun menusuk jarum di perutnya, tapi hasilnya perutnya malah membusung dan kedua kakinya bengkak membesar.

Mustafa Kemal, yang sedang sakit menderita itu, kesehariannya dilingkupi rasa panas yang luar biasa.

Bahkan, gatal-gatal dari tubuhnya semakin menjadi-jadi, hingga dia merasa tak tahan lalu menjerit sampai terdengar di seluruh istana.

Para pekerja istana, sangat ketakutan, ketika Mustafa Kemal sudah menjerit karena kesakitan.

Dia minta dibawa ke tengah-tengah laut untuk menurunkan suhu tubuhnya. Tapi, suhu tubuhnya selalu naik, dan malah tambah panas.

Kisah diatas tentu bukan karangan penulis belaka. Karena memang begitulah resiko mengerikan bagi penderita sirosis liver.

Melansir dari Halodoc.com, penderita sirosis liver akan mengalami kondisi mudah berdarah. Mudah memar. Kulit sangat gatal. Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning (jaundice). Terkumpulnya cairan pada rongga perut (asites). Bengkak pada tungkai. Berat badan turun. Jika sudah menyebabkan komplikasi pada otak (ensefalopati hepatic) maka turun kesadaran otak, dan bicara pelo akan muncul sebagai dampaknya.

Dan puncaknya, pada pagi hari pukul 9:05 tanggal 10 November 1938, Mustafa Kemal dinyatakan mati oleh tim dokter.

Bahkan, ketika akan proses pemakaman pun, para ulama Turki menolak untuk menshalatkan jenazah busuk Mustafa Kemal.

Keadaannya sungguh sangat miris dan sama sekali tak nampak kegagahannya sebagai sang Bapak Turki.

Baru dihari ke-9, atas desakan dan permintaan dari adik perempuan Mustafa Kemal, barulah para ulama dan rakyat Turki mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan Mustafa Kemal.

Tapi, nahas, ketika jenazahnya akan dimasukkan ke bumi, jenazahnya terlempar ke atas.

Para peziarah dibuat repot oleh hal ini, para ulama sepakat untuk menimbun jenazah Mustafa Kemal dengan bebatuan di bukit di Ankara.

Baru setelah 15 tahun matinya Mustafa Kemal, jenazahnya kembali untuk dikubur.

Tapi lagi-lagi, bumi menolak jenazah Mustafa Kemal. Hingga akhirnya, jenazah Mustafa Kemal dimasukkan ke dalam museum Etnagrafi di Ankara, Turki.

Jenazahnya ditimbun dengan bebatuan marmer yang bobotnya hingga mencapai 42 ton.

Akhir Hidup Mustafa Kemal Ataturk, Si Tangan Besi 'Pengkhianat Islam' yang Menjadi Bapak Orang Turki
Jenazah Mustafa Kemal Ataturk ditindih batu seberat 42 ton


Mustafa Kemal Ataturk, di satu sisi dianggap sebagai pahlawan, tapi bagi sebagian orang ia juga merupakan penjahat besar.

Menghilangkan kekhalifahan yang sudah dirintis sejak ratusan tahun lalu dan menjadi simbol kebesaran umat Islam, tentu saja ini adalah sebuah hal gila yang mungkin tak termaafkan.

Terlepas dari semua hal buruk yang pernah dilakukannya, Kemal Ataturk tetap menjadi sosok paling dihormati di tanah Turki.

Wallahu’alam bisshowwab
Next article Next Post
Previous article Previous Post