Kisah Miris di Negeriku..!! Perawat dan Dokter Diusir dari Kos-kosan Karena Dianggap Bisa Tularkan Corona

Kisah Miris di Negeriku..!! Perawat dan Dokter Diusir dari Kos-kosan Karena Dianggap Bisa Tularkan Corona

author photo
Kisah Miris di Negeriku..!! Perawat dan Dokter Diusir dari Kos-kosan Karena Dianggap Bisa Tularkan Corona


Di tengah wabah virus Corona yang semakin merajalela di Indonesia, tenaga medis mulai dari dokter hingga petugas kebersihan rumah sakit, menjadi ujung tombak penolong masyarakat. Kendati demikian, rasa takut selalu dapat menghantui jiwa tiap orang.

Seperti yang dialami para dokter dan perawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Para tenaga medis tersebut justru mendapat perlakuan tak menyenangkan karena tiba-tiba diusir dari kosan yang disewa.

Perawat pasien Corona (COVID-19) di RS Persahabatan diusir dan diminta untuk meninggalkan kamar kosnya sesegera mungkin. Perawat ini dianggap berbahaya karena bisa menularkan virus corona sehingga terpaksa tinggal di rumah sakit.

“Kami mendapat laporan dari perawat itu bahwa ada teman-temannya tidak kos lagi di sana, di tempat kosnya. Karena setelah diketahui rumah sakit tempat bekerjanya tempat rujukan pasien COVID-19. Mereka sekarang, saya sudah tanya mereka, tinggalnya di rumah sakit dulu,” kata Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhilah, Selasa (24/3/2020).

Harif menduga, peristiwa itu ada kaitannya dengan rasa cemas dan ketakutan masyarakat terkait penyebaran dan penularan virus Corona Covid-19. Meski disebut hanya beberapa dari perawat yang mengadu, dia menyayangkan adanya tindakan tak menyenangkan tersebut.

"Menurut saya tidak harus seperti itu. Justru dalam masa-masa begini ini, ada perawat ada dokter di lingkungan kita malah harusnya bersyukur. Bisa menjadi tempat bertanya, tempat konsultasi, ya kan. Karena mereka tahu banyak soal seperti ini, supaya tidak salah informasi. Bisa menjadi sumber informasi yang utama harusnya untuk di bidang kesehatan," katanya.

Meski begitu, Harif tidak dapat menyalahkan kekhawatiran masyarakat terkait kondisi ini. Pasalnya, COVID-19 sudah menjadi pandemi global dan memberikan tekanan luar biasa besar terhadap psikologis setiap orang.

"Dari pihak kita ya sayang saja, harusnya senang ada tenaga kesehatan di sana," kata Harif.

Sejauh ini, ucapnya, belum ada laporan dari rumah sakit lain yang mengalami hal serupa. Dia berharap masyarakat dapat memahami kondisi para petugas medis dan bekerja sama dalam memberikan pertolongan.

"Rumah Sakit Persahabatan sedang berusaha mencarikan alternatif sementara ya. Infonya rumah sakit juga sedang mencarikan," Harif menandaskan.
Next article Next Post
Previous article Previous Post