Karena Melihat Siaran Langsung Shalat Tarawih, Wanita Ini Pun Masuk Islam

Karena Melihat Siaran Langsung Shalat Tarawih, Wanita Ini Pun Masuk Islam

author photo
Karena Melihat Siaran Langsung Shalat Tarawih, Wanita Ini Pun Masuk Islam

Karena Melihat Siaran Langsung Shalat Tarawih, Wanita Ini Pun Masuk Islam

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh keutamaan. Tak hanya dirasakan oleh umat islam saja, namun juga dirasakan oleh orang-orang non muslim dimana di waktu itulah hidayah Allah menghampirinya.

Seperti kisah seorang wanita Inggris yang sebelumnya hampir menjadi seorang atheis. Dalam detik-detik kebimbangannya tersebut, ia terselamatkan oleh siaran langsung shalat tarawih dari Masjidil Haram di televisi.

Atas izin Allah, hidayah pun muncul saat ia melihat siaran tersebut sehingga mengantarkannya menjadi seorang muslim. Meski baru melihat amalan agama islam, ia langsung terpikat dan berketetapan hati menjadi seorang muslim.

Sejak kecil wanita inggris tersebut selalu dididik oleh ayahnya yang Kristen tentang cerita berbagai Nabi seperti Ibrahim, Musa dan Isa melalui kitab Injil. Wanita itu pun tumbuh menjadi pribadi yang mencintai ketiga nabi tersebut, meski bukan penganut agama islam.

Ketika beranjak dewasa, hatinya mulai mengalami kegoncangan dan merasakan bahwa ada bagian dalam dirinya yang hilang. Akan tetapi ia tidak mengetahui apa bagian yang hilang dalam dirinya tersebut. Ia pun ingin kembali ke tanah kelahirannya dan segera melupakan yang telah terjadi. Namun justru kegalauan hatinya semakin menjadi dan membuat hidupnya tak tenang.

Keresahan hatinya pun dibicarakan dengan sang ibu lewat telepon dan sebuah pertanyaan terlontar dari mulut ibunya.

“Di mana kamu saat ini? Apakah kamu sedang bermasalah dengan orang lain atau menyukai mereka dan ingin memiliki mereka dalam hidupmu?”

Ternyata perbicaraan dengan ibunya lewat telepon tak kunjung memberikan solusi dan tidak membuat dirinya lebih baik.

Hari-hari pun berlalu dan jiwa wanita itu tetap merasa tidak tenang. Setiap hari ia harus merasakan depresi dan terbesit untuk melakukan bunuh diri. Hingga suatu malam ia duduk di depan televisi dimana hari itu bertepatan dengan minggu pertama bulan Ramadhan.

Ketika berganti-ganti siaran televisi, jarinya terhenti begitu saja saat melihat siaran langsung shalat tarawih dari Masjidil Haram. Matanya terpana melihat banyaknya muslim yang berkumpul menjadi satu dari seluruh dunia dan melakukan gerakan yang sama untuk menyembah Allah, Tuhan yang Maha Esa.

Di saat itulah hidayah menghampiri dan membuat hatinya menjadi terang.

“Semua tampak begitu terang. Saya merasa seperti tengah melihat cermin. Saya melihat diri saya yang sesungguhnya.” Ucapnya.

Esok harinya, ia bersegera menuju sebuah perpustakaan dan mengarah ke lemari yang berisi buku-buku islam dimana salah satunya adalah Al Qur’an terjemahan. Diambilnya Al Qur’an tersebut dan dibacanya secara perlahan tanpa pernah berpikir seperti apa isinya. Ternyata isi Al Qur’an tersebut melampaui apa yang selama ini diharapkannya.

“Ini adalah awal perjumpaan saya dengan Al Qur’an. Saya tidak hanya merasa gembira dan takjub, tetapi juga lega. Saya tidak tahu ternyata kitab seperti ini benar-benar ada, tampak begitu sempurna untuk menjadi kebenaran.” Tambahnya.

Setelah hari itu, wanita Inggris yang depresi itu pun akhirnya masuk islam dan mengucapkan kalimat syahadat. Kini ia begitu merasakan keindahan ajaran dalam islam.

“Hukumnya tidak tertandingi. Ini adalah kebenaran, pesan untuk semesta, berkah terbesar dari Allah yang diberikan kepada umat manusia.” Pungkasnya.

Baca Juga:


Semoga hidayah yang Allah berikan kepadanya bisa terus dijaga lewat berbagai amal shaleh. Sehingga akhir hayatnya pun bisa tetap berada dalam keislaman. Wallahu A’lam

Next article Next Post
Previous article Previous Post