Disebut ‘Manusia Paling Buruk’ Oleh Rasul, Justru Digemari Zaman Sekarang

Disebut ‘Manusia Paling Buruk’ Oleh Rasul, Justru Digemari Zaman Sekarang

author photo
Disebut ‘Manusia Paling Buruk’ Oleh Rasul, Justru Digemari Zaman Sekarang

Disebut ‘Manusia Paling Buruk’ Oleh Rasul, Justru Digemari Zaman Sekarang

Dalam rumah tangga, pasangan suami istri haruslah saling memuliakan dikarenakan membina rumah tangga sama dengan menyempurnakan separuh iman.

Dalam suatu hadist riwayat Baihaqi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ketika seorang hamba menikah, berarti ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah pada separuh sisanya.” (HR Baihaqi)

Akan tetapi dalam prakteknya sekarang ini banyak suami istri yang dikategorikan Rasulullah sebagai ‘manusia paling buruk’. Saat jaman Rasulullah, perilaku ini begitu dijauhi karena mampu menghancurkan kehormatan diri dan keluarga, justru di jaman sekarang banyak digemari oleh orang-orang.

Apakah yang dimaksud ‘manusia paling buruk’ tersebut?

Rasulullah telah menjelaskan dalam hadistnya, “Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang saling berhubungan dengan istrinya lalu ia menyebarkan rahasia istrinya.” (HR Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan secara rinci mengenai hadist tersebut bahwa diharamkan bagi pasangan suami istri untuk menyebarkan hubungan privasi mereka. Pengharaman ini meliputi berupa ucapan-ucapan sewaktu melakukan hubungan hingga kontak fisik yang terjadi. Sementara ketika seorang suami atau istri hanya menyebutkan telah melakukan hubungan tanpa menjelaskannya secara detail, maka hal tersebut makruh untuk diucapkan.

Memang fenomena sekarang ini sungguh memprihatinkan dimana banyak orang, baik laki-laki maupun wanita yang sudah menikah tidak malu untuk menceritakan hubungan privasi mereka dengan pasangannya kepada orang lain seperti tentang posisi dan gaya yang dilakukan saat itu. Terkadang hal tersebut seperti sebuah pembicaraan umum dan bahkan berupa candaan.

Selain itu ada juga yang terdorong untuk membicarakan hubungan yang dilakukannya bersama pasangan dengan maksud untuk membanggakan diri. Bahkan kini dengan teknologi yang semakin mudah, hal tersebut tak hanya berupa kata-kata verbal saja, melainkan bisa dalam bentuk gambar ataupun video. Naudzubillah

Bisa saja berdalih bahwa tujuan diabadikan hubungan tersebut hanya untuk konsumsi pribadi. Akan tetapi kehilangan ponsel ataupun dipinjam orang bisa saja terjadi dan inilah yang mengakibatkan aib tersebut bisa tersebar dengan luas.

Baca Juga:


Semoga kita semua segera menyadari hal tersebut dan melakukan perbaikan diri agar tidak termasuk sebagai ‘manusia paling buruk’.

Wallahu A’lam
Next article Next Post
Previous article Previous Post