Cara Bertaubat Dari Perbuatan Zina Menurut Islam

Cara Bertaubat Dari Perbuatan Zina Menurut Islam

author photo
Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ustadz, perkenalkan nama saya Dinda, umur 24

Saya muslim, tapi saya pacaran. Pacar saya juga seorang muslim, umurnya 26. Dia seorang dosen di universitas negeri di Bandung.

Dia dari keluarga yang cukup taat agama.

Ustadz, dengan memohon ampunanNya.. Astagfirullah, saya pernah melakukan zina dengan pacar saya.

Saya sangat menyesal, dan sekarang saya mulai menjauhinya. Saya takut dan malu. Saya takut dan ragu untuk bisa menikah dengan laki laki lain jika kami nantinya tidak berjodoh, karena saya sudah pernah 'melakukan hal itu' dengan laki laki ini, Ustadz.

Saya benar benar malu, saya bingung.

Ustadz, saya bercerita melalui email ini agar saya bisa mendapat pencerahan dari ustadz, taubat seperti apa yang harus saya lakukan.

Apa yang harus saya dan laki laki itu lakukan, dan apa yang harus saya katakan pada laki laki itu?

Karena, Alhamdulillah... akhir akhir ini saya mendapat banyak ketenangan, mempelajari dan mendalami agama, mengikuti pengajian, dan tidak berkomunikasi dengan laki laki itu. Saya jadi semakin kuat dan tenang, tapi masih ada yang mengganjal, yaitu masalah ini.

Ustadz, saya sangat berharap email saya ini bisa dijawab. Terima kasih banyak sebelumnya.

(Dinda)

Cara Bertaubat Dari Perbuatan Zina Menurut Islam


Cara Bertaubat Dari Perbuatan Zina Menurut Islam



Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan taufiq dan hidayahNya pada kita semua, sehingga kita senantiasa diberikan nikmat iman dan Islam.

Saudariku yang dirahmati oleh Allah. Terlepas dari perbuatan yang telah saudari lakukan bersama dengan pacar, Saya turut berbahagia mendengar saudari menyesal setelah melakukannya dan mendapat banyak ketenangan setelah mempelajari dan mendalami agama, mengikuti pengajian, tidak berkomunikasi dengan laki laki tersebut. hingga akhirnya memberanikan diri untuk berkonsultasi pada kabarmakkah.com.

Itu artinya Allah masih sayang, Allah ingin agar saudari selalu mendekat padaNya, memohon ampun dan bertaubat dengan taubatan nasuha.

Perlu kita ketahui, Bahwa melakukan 'hubungan' di luar akad pernikahan hukumnya adalah dosa besar dan dicatat sebagai zina. Baik kedua pihak sama-sama masih single atau salah satu atau keduanya sudah mempunyai pasangan yang sah.

Lalu apa yang harus dilakukan jika sudah melakukan hubungan tersebut?

Dosa zina sebagaimana dosa besar lainnya, hanya bisa hilang dengan sungguh-sungguh bertaubat. Dan rukun taubat ini pernah dijelaskan oleh Imam An Nawawi dalam Syarah Muslim.

وقد سبق في كتاب الإيمان أن لها ثلاثة أركان: الإقلاع، والندم على فعل تلك المعصية، والعزم على أن لا يعود اليها أبدا

"Dalam kitab al-Iman disebutkan bahwa taubat memiliki 3 rukun: al-Iqla’ (meninggalkan dosa tersebut), an-Nadm (menyesali) perbuatan maksiat tersebut, dan al-Azm (bertekad) untuk tidak mengulangi dosa yang dia taubati selamanya." (Syarh Shahih Muslim, 17/59)

Berikut penjelasannya,

Pertama, Iqla’ (Meninggalkan dosa yang pernah dilakukan).

Inilah bukti keseriusan taubatnya. Meninggalkan perbuatan dosa yang pernah dilakukan secara total dan untuk selamanya. Seorang pencuri, belum dikatakan bertaubat dari mencuri, selama dia masih suka mencuri. Seorang pezina belum dikatakan bertaubat dari zina, sementara dia masih rajin berzina.

Kedua, Nadm (Mengakui kesalahan dan menyesali perbuatannya)

Orang yang tidak mengakui dosanya, dia tidak akan menyesali perbuatannya. Dengan menyesal, dia akan bersedih jika teringat dosanya. Termasuk bagian dari penyesalan itu adalah tidak menceritakan dosa tersebut kepada orang lain, apalagi membanggakannya. Dan jika dosa itu dipicu karena komunitas dan lingkungan, maka dia akan meninggalkan lingkungan dan komunitas tersebut.

Bentuk penyesalannya adalah dengan menghindari semua hal yang bisa memicu terjadinya perbuatan haram tersebut. seperti menonton video yang berisi adegan tak pantas atau berduaan dengan yang bukan mahram.

Ketiga, 'Azm (Bertekad untuk tidak mengulangi dosanya)

Jika seseorang berhenti dari dosanya, sementara dia masih punya harapan untuk melakukannya jika waktu memungkinkan, maka dia belum disebut taubat.

Seseorang yang bertaubat dari pacaran ketika ramadhan, dan akan kembali pacaran usai ramadhan, belum bisa dikatakan bertaubat.

Jika menikah dengan pacar, Apakah dosa zina yang dilakukan bersamanya bisa otomatis hilang?

Saudariku, semata-mata menikah, belum menghapus dosa zina yang pernah dilakukan. Karena menikah adalah hal lain, dan bukan termasuk rukun taubat yang dijelaskan diatas. Kecuali jika pernikahan ini dilangsungkan atas dasar:

1. Menyesali dosa zina yang telah dilakukan

2. Agar tidak mengulang kembali dosa zina tersebut.

Jika menikah dengan dasar dua poin tersebut, insya Allah pernikahannya termasuk bagian dari taubat nasuha atas perbuatan dosa yang telah saudari lakukan dengan pacar.

Oleh karena itu, Jumhur ulama menyarankan agar pasangan yang melakukan zina, untuk segera menikah, dalam rangka menutupi aib keduanya. Karena jika mereka berpisah, akan sangat merugikan pihak wanita, karena tak ada lelaki yang bahagia jika punya istri yang pernah dinodai orang lain secara tidak halal.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS. An Nisa 48)

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

إلا من تاب وءامن وعمل عملا صالحا فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات وكان الله غفورا رحيما. ومن تاب وعمل صالحا فإنه يتوب إلى الله متابا

Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan amal shalih; maka mereka itulah yang kejahatannya diganti Allah dengan kabaikan, dan Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang. Dan barang siapa bertaubat dan beramal shalih maka seseungguhnya dia telah bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya ”. (QS. Al-Furqan: 70-71)

Saran saya. cobalah tegaskan hal ini pada pacar saudari, Jika memang cinta ini dilandasi karena Allah, maka sudah seharusnya pacar saudari ini datang kepada orang tua saudari melalui pintu yang benar. karena suatu hubungan apapun jika tidak dilandasi karena Allah maka akan hilang keberkahannya baik dunia maupun akhirat.

Cukup tegaskan padanya sekali saja. tidak usah berbelit-belit. Jika memang pacar saudari bertanggungjawab dan ingin bertaubat, tentunya dia akan bahagia dengan ketegasan saudari.

Namun jika nantinya takdir tidak mempertemukan saudari dengan pacar saudari sekarang (tidak berjodoh) maka janganlah berkecil hati dan mengiba kepadanya. Karena saya yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk saudari di waktu yang tepat nanti.

Dan tidak disyaratkan pada saudari untuk memberitahu kepada suami saudari nanti tentang perbuatan yang telah saudari lakukan bersama dengan mantan pacar.

Karena Allah telah menutupi aib saudari tersebut. Saudari tidak boleh menceritakan aib masa lalu dengan mantan pacar kepada suami. Dan hal ini bukan termasuk perbuatan dusta atau bohong.

Sabda Rasulullah SAW,

كُلُّ أُمَّتِى مُعَافًى إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ ، وَإِنَّ مِنَ الْمَجَانَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ ، فَيَقُولَ يَا فُلاَنُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا ، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat. Yaitu seseorang yang telah berbuat dosa di malam hari lantas di pagi harinya ia berkata bahwa ia telah berbuat dosa ini dan itu padahal Allah telah menutupi dosanya. Pada malam harinya, Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi harinya ia membuka sendiri aib yang telah Allah tutupi.” (HR. Bukhari no. 6069 dan Muslim no. 2990).

Dan sebagai penutup, Perbanyaklah beramal shalih, berkumpul dengan orang-orang shalih dan selalu mendekatlah pada Allah. karena bisa jadi Allah akan mengganti kesalahan saudari dengan kebaikan seperti termaktub dalam QS. Al Furqan 70-71 diatas.

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa menunjukkan pada kita kepada jalan yang diridhoi-Nya dan memberikan kemudahan bagi saudari. Aamiin.

Wallahu A'lam.
Next article Next Post
Previous article Previous Post