Santuni Warga Yang Kesusahan, Polisi Ini Rela Tiap Hari Berkeliling Membagikan Sembako

Santuni Warga Yang Kesusahan, Polisi Ini Rela Tiap Hari Berkeliling Membagikan Sembako

author photo
KabarMakkah.Com – Perekonomian yang semakin sulit tidak menjadikan seorang muslim untuk berkecil hati dan mengesampingkan kesusahan yang dialami oleh umat muslim lainnya. Hal ini pula yang ditunjukkan oleh seorang Polisi bernama Aiptu Mujianto dengan cara berkeliling ke rumah-rumah warga yang miskin untuk memberikan sembako secara gratis.

Seperti yang dilansir RadarBanjarmasin, Aiptu Mujianto telah memulai perbuatan mulia tersebut setahun yang lalu dan sampai saat ini, ia setiap hari merutinkan amalan yang disambut dengan gembira oleh warga-warga miskin tersebut.

Santuni Warga Yang Kesusahan, Polisi Ini Rela Tiap Hari Berkeliling Membagikan Sembako
Aiptu Mujianto dan anak didiknya tengah membagikan sembako (radarbanjarmasin.co.id)
Mungkin ada yang bertanya darimana Aiptu Mujianto memiliki dana untuk melakukan sedekah setiap harinya itu? Ternyata pada awal niatnya dahulu, ia pertama-tama mengajukan proposal kepada beberapa instansi yang dikenalnya. Akan tetapi sudah dipastikan meski seorang polisi yang mengajukan, tetap saja tidak semuanya mau ikut menyumbang pada niatan baik Aiptu Mujianto.

Ia pun berpikir bahwa dengan melakukan pengajuan proposal, tidak bisa dipastikan dan tidak bisa diharapkan setiap hari akan ada yang menyumbang. Alhasil ia kemudian berusaha mencari jalan yang lain.

Alhamdulillah kebetulan selain menjabat sebagai seorang polisi, ia juga membina bela diri kepada para pelajar di daerah tempat tinggalnya. Ia pun kemudian membuat sebuah celengan dari botol bekas dan mengajak para anak didiknya untuk menyumbang seikhlasnya.

Anak-anak didiknya yang memang belum menghasilkan uang sendiri, pada umumnya menyumbang sekitar seribu sampai dua ribu rupiah.

Setelah isi celengan dirasa penuh, Aiptu Mujianto bersama dengan anak didiknya kemudian membuka celengan tersebut dan membelikan sembako untuk warga sekitar yang membutuhkan.

Tak hanya Aiptu Mujianto yang mengantarkan sembako tersebut, namun anak-anak didiknya pun ikut ramai-ramai membantu sang guru bela diri membawakan sembako ke rumah warga yang membutuhkan.

Apa yang Aiptu Mujianto lakukan lambat laun mendapatkan respon positif dari berbagai masyarakat. Selain mengandalkan uang dari hasil mengajar bela diri, Aiptu Mujianto juga mendapatkan dana dari celengan anak didiknya. Bahkan orang dewasa pun ada yang ikut menyumbang.

Akan tetapi yang anehnya, Mujianto tidak menerima orang yang menyumbangkan uang 100 ribu atau yang lebih besar dari itu dan lebih memilih untuk menerima sumbangan yang hanya seribu rupiah. Ia menuturkan bahwa ia takut jika niat baiknya disalahpahamkan oleh pihak lain dan menuduh dirinya sebagai seorang polisi yang korup.

Mujianto yang melakukan aksi mulianya pada tahun 2015 tersebut kini telah dikenal luas di daerah Serongga. Guru SMP di daerah tersebut pun menilai baik terhadap apa yang dilakukan Aiptu Mujianto karena telah mengaktifkan anak-anak untuk berbuat kebaikan.

Selain warga sekitar, Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto juga menyambut baik dengan yang dilakukan oleh Aiptu Mujianto. Ia mengatakan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan pendekatan dengan masyarakat dan menjadikan persepsi polisi sebagai sahabat dari masyarakat.

Jadi apakah kita mau mengikuti jejak Aiptu Mujianto untuk berbagi dengan sesama?

Next article Next Post
Previous article Previous Post