Gadis Asal Ponorogo Yang Tunanetra Ini Jadi Tamu Allah, Begini Amalan Yang Dilakukan Setiap Harinya

Gadis Asal Ponorogo Yang Tunanetra Ini Jadi Tamu Allah, Begini Amalan Yang Dilakukan Setiap Harinya

author photo
Menjadi tamu Allah adalah sebuah kebahagiaan yang setiap muslim menginginkannya. Namun hanya orang-orang terpilihlah yang beruntung bisa datang ke Baitullah tersebut. Salah satunya adalah Ayu Fajar Lestari (16 tahun), gadis asal Ponorogo Jawa Timur yang sejak kecil sudah menjadi seorang tunanetra.

Gadis Asal Ponorogo Yang Tunanetra Ini Jadi Tamu Allah, Begini Amalan Yang Dilakukan Setiap Harinya
Ayu Fajar Lestari bersama dengan ustadz Yusuf Mansur dan Imam Masjidil Haram (PPPA.or.id)
Meski memiliki keterbatasan fisik, Ayu sejak usia 2 tahun sudah belajar menghafal Al Qur’an. Selain itu Ayu juga dikenal sebagai pribadi yang rajin beribadah. Setiap harinya ia rajin melakukan shalat tahajud dan subuh berjamaah. Sementara setiap Senin dan Kamis serta Yaumul Bidd, Ayu pun tak pernah melewatkan puasa sunnah.

Dibawah bimbingan neneknya, Ayu belajar menghafal Al Qur’an. Caranya yakni dengan mendengar setiap ayat secara seksama sebanyak 3 kali. Jika ayatnya panjang, maka sang nenek akan membacanya 5 kali.

Ayu sendiri kini bersekolah di Panti Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo dan lahir dari keluarga yang tidak mampu. Ayahnya hanyalah seorang pedagang nasi goreng di perempatan Bandar Kediri.

Dukungan dari keluarga memang sangat terasa dan alhasil perjuangan pun berbuah manis dimana Ayu dipertemukan dengan Ustadz Yusuf Mansur selaku pengasuh Yayasan Daarul Qur’an.

Ustadz yang senantiasa mengajak orang bersedekah tersebut begitu kagum dengan sosok Ayu yang mampu menghafal 30 juz Al Qur’an meski dalam keterbatasan fisik. Atas izin dari Allah, Ayu kemudian mendapatkan panggilan melaksanakan ibadah umroh karena menjadi salah satu penerima manfaat program “Sedekah Umroh” dari PPPA Daarul Qur’an.

Dilansir dari situs resmi PPPA, bersama dengan sejumlah santri lainnya dan Ustadz Yusuf Mansur, Ayu akan berangkat pada tanggal 13 Maret 2017. Ia pun akan memperoleh pendampingan oleh neneknya dan seorang guru di Panti Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo.

Baca Juga:



Next article Next Post
Previous article Previous Post