Wahai Suami, Istri Adalah Amanat, Jangan Kau Bentak Dan Kau Kasari

Wahai Suami, Istri Adalah Amanat, Jangan Kau Bentak Dan Kau Kasari

author photo
Di zaman sekarang ini masih banyak istri yang bernasib kurang baik, mempunyai suami kasar yang hobinya membentak istri. Dengan berbagai sebab, bahkan yang sangat sepele sekalipun istri akan menjadi sasaran keberingasan suami, membentak, melecehkan, dan bentuk perlakuan kasar lainnya.

Wahai Suami, Istri Adalah Amanat, Jangan Kau Bentak Dan Kau Kasari


Istri mana sih yang suka dibentak suami sendiri?, mengingat secara naluriah perangai wanita adalah lembut, suka kelembutan dan suka mendapatkan kasih sayang halus sehalus sutera, bukan bentakan dari lelaki manapun.

Bagaimana jadinya perasaan istri, jika mempunyai suami yang suka membentak? bukan tidak mungkin, istri yang mendapatkan kata-kata yang kasar, keras, dan dengan nada tinggi akan merasa sakit bukan kepalang, tak hanya di hati namun mungkin ke seluruh kelenjar nadi yang mengalirkan darah ke sekujur tubuhnya. Jika hal itu terjadi secara terus menerus, sakit hati istri akan berubah menjadi ilfil, kebencian, dendam, dan yang lebih menyedihkan yakni hilangnya rasa cinta dan sayang istri pada suami.

Tak jarang kita dapati di lapangan, ada beberapa suami yang sangat baik terhadap rekan-rekannya yang perempuan, kata-katanya enak, halus, sopan sangat jauh dari kesan keras apalagi membentak, namun terhadap istri sendiri malah bertolak belakang. Kasar dan lebih ke intonasi yang tinggi penuh amarah. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan ajaran Islam dan tauladan dari Rasulullah Shallallahu alahi wasallam,

"Sebaik-baik kalian, (adalah) yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku. (HR. Tirmidzi)

Islam merupakan agama yang sangat memuliakan istri dan menghormati hak-hak wanita, sebagaimana Rasulullah melakukannya terhadap istri-istri beliau.

Jika suami gemar membentak-bentak istri, tentu itu salah satu bukti suami jauh dari tuntunan agama, Bahkan suami seperti ini juga menginjak-injak harga diri dan perasaan istri sendiri. Islam sangat mengutuk golongan suami yang demikian. Artinya suami tidak memahami ataupun jika telah paham namun justru mengingkarinya, dan lebih berkiblat pada nafsu amarahnya sendiri.

Jasa seorang istri mungkin tidak bernilai materi, namun beban berat istri ketika mengandung anak, melahirkan, menyusui, merawat dengan penuh kasih sayang hingga anak-anaknya tumbuh besar dan dewasa, tidaklah bisa dikatakan hanya se-ujung kuku dan bisa dibayar dengan materi, sekalipun dengan segunung uang emas.

Apalagi istri yang melahirkan hingga berkali-kali. Selepas itu, tugas istri bukan hanya pada urusan anak, akan tetapi semua kebutuhan suami hingga seluruh urusan rumah tangga ia kerjakan, bahkan dengan dua tangan mampu mengerjakan rumah, merawat anak, meladeni suami, secara berbarengan.

Apakah kerja keras istri yang tak menghasilkan uang harus dibayar dengan bentakan? belum lagi jika istri punya usaha sampingan atau kerja kantoran, pasti waktunya banyak tersita tanpa mempedulikan kondisi dirinya sendiri.

Oleh sebab itu, Wahai para suami, peluklah istrimu, sayangilah dia, dan berkatalah yang lembut padanya, pilihlah kata-kata yang menyejukkan hatinya. Janganlah sekali-kali engkau (suami) membentaknya, apalagi berkali-kali, setiap hari, setiap saat, setiap waktu. Membentak istri, akan mengalirkan air mata kepedihan di matanya, luka menganga di hatinya, dan remuk redam di seluruh tubuhnya. Berbuat baiklah kepada mereka ( istri) sebagaimana Rasulullah Shallallahu alahi wasallam mencontohkannya.

"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dari kalian sikapnya kepada keluarganya. Dan aku adalah yang terbaik dari kalian sikapnya kepada keluarga." ( HR. Ibnu Hibban)

Ketahuilah, bahwa Istri adalah amanat Allah kepada sang suami,

yang mana hak-hak nya harus di penuhi dengan baik dan benar menurut ajaran Rasulullah

Jika seorang suami lalai dalam memenuhi hak istri nya, berarti sang suami telah lalai menjaga dan memelihara Amanat yang telah Allah percayakan kepadanya.

SECARA GARIS BESAR HAK ISTRI ATAS SUAMI NYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

 Suami harus tahu bahwa istri adalah Amanah yg di bebankan kepadanya, jadi ia harus bertakwa kepada Allah Swt dalam memikul amanah ini, mengajarinya masalah Agama dan memberi tahukan kepadanya berbagai kewajiban yang harus di lakukannya, Nabi Shallallahu alahi wasallam bersabda; "Setiap kalian adalah pemimpin dan pemimpin bertanggung jawab atas yang di pimpinnya,Suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia bertanggung  jawab atas yang di pimpin nya"( Muttafaq'alaih).

Mempergauli dengan baik dengan cara sebagai berikut,

Memberi sandang,,pangan,,memperlakukan nya dengan baik,,memenuhi kebutuhan biologisnya dan yang sejenisnya. ALLAH SWT berfirman:"Dan bergaul lah dengan mereka secara patut"(QS,AN-NISA';19)

Bersabar atas penderita'an nya dan mau memikul beban kesalahan yang berasal darinya sehingga ia mendapatkan pahala dari ALLAH SWT atas kesabarannya. Nabi Shallallahu alahi wasallam bersabda;"Janganlah seorang mukmin laki2 membenci mukmin perempuan.Jika ia (laki2) membenci cipta'annya (bentuk tubuhnya) ia akan rela (dengan kelebihan) dari sisi lain nya"(Hr-Ahmad,hadist ini shahih).

Menyebutkan hal-hal yang baik kepadanya, memujinya di hadapan keluarga suami maupun keluarganya, tidak melukai perasa'an nya dengan perkataan yang buruk untuk menurunkan harga dirinya, Nabi Shallallahu alahi wasallam bersabda :"Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik kepada keluargaku melebihi kalian" (Hr,At-Tirmidzi)

Wallahu A'lam.
Next article Next Post
Previous article Previous Post