Demi Bela Ahok, Nusron Wahid Sebut Ulama Tak Punya Kapasitas Untuk Tafsirkan Al Qur'an

Demi Bela Ahok, Nusron Wahid Sebut Ulama Tak Punya Kapasitas Untuk Tafsirkan Al Qur'an

author photo
Pernyataan nyeleneh Nusron Wahid dalam acara ILC TVONE selasa (11/10/2016), mendapat perhatian besar dari Umat Islam, dalam pernyataan Nusron mengatakan bahwa para Ulama tidak berhak menafsirkan Al-Qur'an dan tidak mempunyai kapasitas untuk menafsirkannya.

Demi Bela Ahok, Nusron Wahid Sebut Ulama Tak Punya Kapasitas Untuk Tafsirkan Al Qur'an


"Yang namanya Al-Qur'an, yang paling sah untuk menafsirkan, yang paling tahu tentang Al-Qur'an itu sendiri adalah Allah subhanahu wata'ala dan rosul. Bukan Majelis Ulama Indonesia, bukan Ahmad Dhani, bukan Daniel Simanjuntak, bukan juga saya, bukan itu" ujar Nusron dalam acara ILC TVONE, selasa (11/10/2016).

Nusron kemudian menganalogikan bahwa seperti teks puisi yang dibuat oleh Taufiq Ismail. "Yang paling tahu teks ya orang yang membuat teks itu sendiri, yang paling tau makna puisinya Taufiq Ismail ya Taufiq Ismail" jelas Yusron.

Lebih lanjut Nusron mengungkapkan bahwa hanya Ahok sendiri yang mengetahui maksud dari pernyataanya saat berbicara dihadapan warga Kepulauan Seribu, pihak lain tidak berhak menafsirkan.

"Yang paling tau tentang yang disampaikan Ahok di pulau seribu ya ahok, bukan orang lain" klaim Nusron.

Salah seorang Ulama dari Nahdhatul Ulama KH. Luthfi Bashori sangat menyayangkan Nusron mengeluarkan pernyataan yang tidak pantas kepada Ulama.

Berikut ini pernyataan sikap KH Luthfi Bashori yang dilansir Fanspage NUGL:

MANUSIA BAHIMAH

Jika mencermati acara ILC, Selasa malam, 11 Okt 2016 dengan tema "Setelah Ahok Minta Maaf", maka umat Islam menjadi tahu, siapa di antara figur-figur yang getol membela Ahok si Penghina Islam.

Saya jadi teringat perkataan Imam Ibnul Mubarak:

أَبُنَـيَّ إنَّ مِـنَ الرِّجَـالِ بَهِيمَـةً
في صُـورَةِ الرَّجُلِ السَّميعِ المُبْصِرِ
فَطِـنٌ بِكُـلِّ مُصِيبَـةٍ في مَـالِـهِ
وإِذَا يُصَـابُ بِدِينِـهِ لَمْ يَشْعُـرِ

“Wahai anakku, di antara manusia itu ada yang bersifat bagaikan binatang.
Dalam bentuk seorang yang mampu mendengar dan memperhatikan.
Ia akan merasa berat, jika terjadi musibah yang menimpa pada harta bendanya.
Namun jika musibah itu menimpa agamanya, ia tiada merasa apapun”.

Sifat bahimah (binatang) itu terungkap pada ucapan para membela Ahok si Penghina Islam. Mereka justru sibuk mencarikan dalil pembenaran atas ucapan Ahok, dengan berbagai argumentasi yang dikemas seakan-akan ucapannya itu berdasarkan syariat yang benar.

Tampak sekali, mereka memonopoli dalil syariat untuk tujuan kebathilan, seperti yang masyhur diistilahkan:

كلمة حق اريد بها الباطل 

Artinya : Menggunakan kalimat benar namun untuk tujuan jahat.

(KH. LUTHFI BASHORI)

Baca Juga:





Next article Next Post
Previous article Previous Post